Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Korban Tewas Kebakaran Lapas Tangerang, Hopeless dan Sulit Cari Informasi Awal Kebakaran

Kompas.com - 16/09/2021, 09:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Hopeless," ujar Angeline (40) begitu melihat berita kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Rabu minggu lalu.

Angeline adalah tante Petra Eka, napi yang menghuni Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang dilanda kebakaran.

Sedari awal berita tersiar di media massa, keluarga Petra sudah kehilangan harapan.

Kebakaran minggu lalu menghanguskan bangunan beserta isinya. Sebanyak 41 orang tewas di lokasi kejadian, termasuk Petra.

"Memang dari awal kita sudah rasa hopeless karena ngelihat bangunan runtuh, dengar informasi kondisi pintu terkunci. Kita bayangin hal terburuk yang terjadi. Memang sudah hopeless, firasat memang enggak bisa bohong sih," kata Angeline saat ditemui di rumah duka.

Baca juga: Identifikasi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Diakhiri meski Proses untuk 2 Jenazah Belum Rampung

Salah satu stasiun televisi menjadi rujukan awal keluarga Petra untuk mendapatkan informasi kebakaran.

Keluarga langsung mengetahui bahwa bagian yang terbakar merupakan Blok C2, tempat Petra ditahan.

Setengah jam sejak berita itu tersiar, posko darurat belum berdiri. Nomor call center pun belum tersedia.

Saat muncul, nomor call center untuk konfirmasi korban kebakaran pun sulit dihubungi. Angeline mengatakan, pihak keluarga berulang kali mencoba menghubungi nomor call center yang tersedia.

"Tapi sudah puluhan kali saya telepon, itu enggak pernah nyambung," kata Angeline.

Baca juga: Daftar Nama 39 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang yang Teridentifikasi

Hampir satu jam, nomor yang tersedia tak pernah bisa tersambung. Angeline bahkan sampai mengganti ponsel untuk menghubungi nomor call center.

"Tetap saja nada sambungnya seperti mail box. Kalau kotak suara berarti enggak aktif kan. Kalau banyak yang nelepon, dalam antrean, berarti sibuk dong nadanya," ujar Angeline.

Ayah Petra Eka, Suhendar ,memeluk foto anaknya saat menghadiri pemakaman di Blok A2 Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo II, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa (14/9/2021) siang. Petra merupakan salah satu korban tewas akibat kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Ayah Petra Eka, Suhendar ,memeluk foto anaknya saat menghadiri pemakaman di Blok A2 Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo II, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa (14/9/2021) siang. Petra merupakan salah satu korban tewas akibat kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang.

Tanpa berpikir panjang, Angeline dan orangtua Petra langsung bergegas pergi ke Lapas Kelas 1 Tangerang. Pihak keluarga tak menunggu berita.

"Sampai di sana yang kita cari, kan memang sudah lihat di stasiun TV ada posko untuk keluarga korban. Jadi kita cari posko keluarga korban, tanya-tanya," tambah Angeline.

Ayah Petra, Suhendar, kemudian masuk ke dalam antrean. Suhendar seketika menangis begitu bertemu dengan salah satu petugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com