"Tapi kita tidak tahu juga siapa yang melakukan (mengeluarkan) perintah itu, yang jelas apa yang dilakukan satpam kemarin itu sudah keterlaluan karena sudah mengintimidasi klien kami," lanjut Muthalib.
Sementara, polisi menyebut kasus ini sudah naik ke tingkat penyidikkan.
"Sudah naik sidik, sudah penyidikan. Sekuriti sudah kita periksa sebagai saksi, nanti dari pemeriksaan saksi-saksi itu kita nilai apakah bisa kita ambil tersangkanya nggak lama lagi," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono kepada wartawan, Rabu.
Menurut Joko, ada dugaan aksi pungutan liar (pungli) dan perampasan kendaraan dalam kasus ini.
"Itu diduga ada pungli termasuk perampasan kendaraan, karena kalau yang (video) viral itu kan mobilnya diambil, dirampas, itu yang jadi fokus kita," lanjutnya.
Sebelumnya, perseteruan antara belasan sekuriti dan Candy terekam CCTV dan videonya beredar di media sosial.
"Salah satu warga Permata Buana Kembangan Jakbar diduga diintimidasi sejumlah security krn tdk mau memberikan sejumlah uang," tulis keterangan dalam video yang diunggah akun instagram @jadetabek.info pada Selasa (21/9/2021).
Menurut keterangan video, seorang warga mulanya hendak mengirim barang berupa tanaman hias ke rumahnya.
"Tiba-tiba diadang oleh security kurang lebih 20 orang, melarang menurunkan tanaman ke rumah warga tersebut dan mobil tamamannya diambil alih karna tidak mengasih uang kemanan," lanjut keterangan video.
Dalam video berdurasi dua menit 27 detik terlihat ada sebuah mobil pick-up yang membawa sejumlah tanaman.
Di samping mobil, terlihat sejumlah warga tengah terlibat cekcok dengan sejumlah petugas keamanan.
Sempat terjadi juga aksi dorong-dorongan antara warga dan petugas keamanan.
Warga tersebut berbicara dengan nada tinggi, tetapi tak terdengar apa yang tengah dibicarakan.
Kemudian, para petugas keamanan mendorong mobil tersebut menjauh dari warga.
Link video: https://www.instagram.com/tv/CUEeeLdpX5w/?utm_source=ig_web_copy_link
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.