Datuk Banjir pun kemudian bertarung dengan kedua buaya sebelum bisa masuk ke kampung yang kini dinamai Lubang Buaya.
"Mbah Datuk Banjir kan datang kemari sebagai pendatang. Masuk di kampung ini berhadapan dengan halangan-halangan daripada jin, penguasa Kali Sunter. Akhirnya bisa ditaklukkan dan akhirnya bisa dijadikan, bahasa kasarnya santrinya lah," tuturnya.
Setelah menaklukkan 'penguasa' Kali Sunter, Datuk Banjir mencetuskan nama Lubang Buaya yang mengacu pada kampung tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Sosok Mbah Datuk Banjir, Ulama Pejuang Pencetus Nama Lubang Buaya”.
(Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.