Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Terbatas di Depok, Satgas Minta Orangtua Tidak Berkerumun Saat Antar Jemput Siswa

Kompas.com - 06/10/2021, 13:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Depok, Jawa Barat, telah dimulai sejak Senin (4/10/2021).

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyebut hasil pemantauan menunjukkan bahwa PTM terbatas berlangsung relatif baik.

Dalam artian, protokol kesehatan dipenuhi dan secara keseluruhan kegiatan belajar-mengajar berlangsung seperti yang telah direncanakan.

Baca juga: Aturan Terbaru PPKM di Depok, Anak 12 Tahun ke Bawah Boleh ke Mal, tapi...

Meskipun demikian, ada catatan soal kerumunan orangtua murid. Orangtua murid memang diimbau untuk mengantar-jemput anak-anak mereka ke sekolah, namun beberapa malah berkerumun.

"Ada hal yang perlu dicermati, terutama untuk para orangtua. Ketika mengantar-jemput anak, hindari berkerumun," sebut juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, ketika dihubungi pada Rabu (6/10/2021).

"Hindari kerumunan ketika menunggu anak keluar dari sekolah dan ketika mengantar anak ke sekolah. Ada beberapa di antaranya seperti itu. Ini yang menjadi atensi kita," ia menambahkan.

Dalam rancangan PTM terbatas di Kota Depok yang saat ini berlaku, Pemerintah Kota Depok menyebutnya sebagai masa transisi.

Baca juga: Kecelakaan di Jalan Juanda Depok, Sopir Terjepit dalam Mobil Ekspedisi yang Ringsek

Dalam masa transisi ini, murid hanya perlu masuk ke sekolah 2 kali seminggu. Sisanya, pembelajaran berlangsung secara online seperti yang selama ini sudah dilakukan.

Di samping itu, kegiatan belajar seperti olahraga, kesenian, dan ekstrakurikuler lain belum digelar. Siswa dan siswi juga tak diperkenankan makan di sekolah.

"Dalam Peraturan Wali Kota sudah diatur, anak hanya dibekali minum dan tidak boleh makan, karena ketika makan pasti buka masker," ujar Dadang.

"Kantin pun tutup. Tempat jualan juga," imbuhnya.

Saat ini, kasus Covid-19 di Depok masih terus menunjukkan tren penurunan, dengan temuan kasus baru rata-rata tak sampai 50 kasus per hari.

Terbaru, per kemarin, Depok melaporkan hanya 6 kasus baru Covid-19 dalam sehari, terendah selama pandemi di dengan jumlah pasien tersisa sebanyak 243 orang saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com