Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JakLingko Gandeng Dua Perusahaan Perancis untuk Jamin Keamanan Data

Kompas.com - 07/10/2021, 11:28 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha BUMD DKI, PT JakLingko Indonesia menggandeng dua perusahaan multinasional asal Perancis untuk menjamin keamanan data akun pengguna aplikasi antarmoda yang diinisiasi oleh JakLingko.

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan, pihaknya telah menggandeng konsorsium yang terdiri dari dua perusahaan asing dan dua perusahaan dalam negeri menjadi mitra strategis dalam implementasi sistem integrasi antarmoda melalui aplikasi JakLingko.

"Sistem aplikasi ini diperkuat dengan 'security platform' internasional yang bisa menahan 'cyber attack' sehingga memastikan tidak ada data yang bocor. Kami sudah siap menjamin keamanannya," kata Kamaluddin di Jakarta, Kamis (7/10/2021), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Sistem Pertiketan Akan Butuh Data Pribadi, Dirut Jaklingko: Kami Jamin 100 Persen Aman

Adapun perusahaan konsorsium yang dipilih JakLingko menjadi mitra strategis ini adalah Thales dan Lyko yang merupakan perusahaan asal Perancis.

Kemudian PT Jatelindo Perkasa Abadi dan Aino Indonesia yang merupakan perusahaan nasional.

Kamaluddin menjelaskan, pemilihan mitra strategis dilakukan melalui sistem seleksi yang kompetitif sejak Oktober 2020.

Ada 81 perusahaan yang menyatakan ketertarikannya menjadi mitra JakLingko untuk pembuatan platform aplikasi ini.

Namun setelah diseleksi sejak Januari 2021, menjadi 18 perusahaan yang akhirnya membentuk konsorsium terdiri dari 3-4 perusahaan.

Dengan dibantu oleh konsultan independen, JakLingko memilih konsorsium Thales, Lyko, Jatelindo dan Aino sebagai mitra strategis mereka.

Thales dan Lyko dipilih karena keduanya memiliki pengalaman bidang sistem pembayaran terintegrasi untuk transportasi di kota-kota maju, seperti Singapura, Hong Kong dan Jepang.

Baca juga: 600 WNA Pencari Suaka dari 13 Negara Jalani Vaksinasi di GOR Bulungan

Selain Perancis, sejumlah negara Eropa juga menggunakan sistem integrasi antarmoda dari Thales.

Sementara Jatelindo dan Aino, mereka sudah memiliki izin penyelenggara jasa pembayaran.

JakLingko memilih bekerjasama dengan pihak yang sudah memiliki pengalaman dan perizinan yang mereka dapatkan dari Bank Indonesia (BI).

"Kita kolaborasikan agar (aplikasi) ini bisa diluncurkan kepada khalayak luas dalam waktu dekat," kata Kamaluddin.

Dengan standar keamanan internasional dan sistem manajemen keamanan informasi ISO 27001 yang akan diterapkan, JakLingko menjamin tidak ada kebocoran data setelah pengguna menyimpan data pribadi mereka dalam aplikasi tersebut.

Baca juga: Gardu Induk PLN di Kebon Jeruk Terbakar, Pemadaman Listrik di Sejumlah Wilayah di Jakarta Barat

Adapun data tersebut diperlukan ketika mengaktifkan "account based ticketing" atau pembayaran berbasis akun pengguna pada aplikasi JakLingko yang tahapnya direncanakan akan diimplementsikan pada Agustus 2022.

Pengguna yang ingin menikmati tarif khusus berdasarkan profil seperti tarif lansia, tarif veteran, tarif pelajar dan sebagainya nantinya pada tahapan “account based ticketing” perlu mengisi data pribadi lengkap.

Data tersebut di antaranya nomor identitas, kartu keluarga (KK), alamat domisili, hingga memindai KTP dan KK dan akan diverifikasi secara digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com