Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Perjalanan 4 Tahun Anies Jadi Gubernur DKI Jakarta | Revitalisasi Monas ala Anies

Kompas.com - 12/10/2021, 05:30 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat tahun kepemimpinan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta menjadi topik yang paling banyak dicari di Megapolitan Kompas.com.

Berikut 4 berita paling banyak dibaca sepanjang Senin kemarin.

1. 4 Tahun Anies Jadi Gubernur DKI Jakarta: Para Pejabat Mengundurkan Diri, ASN Ogah Promosi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasuki masa kepemimpinan tahun keempatnya di Ibu Kota pada 16 Oktober mendatang.

Pada 2017 lalu, Anies dilantik bersama Sandiaga Uno, yang kala itu menjadi wakilnya. Namun, Sandiaga mengundurkan diri pada Agustus 2018 lantaran mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Posisi Sandiaga lalu digantikan oleh kader Partai Gerindra, yakni Ahmad Riza Patria yang dilantik Presiden Joko Widodo pada 15 April 2020 di Istana Negara.

Perjalanan Anies selama empat tahun memimpin DKI Jakarta tak sepenuhnya berjalan mulus.

Terdapat "anak buah" Anies di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang secara terang-terangan tak menjalankan instruksi sang gubernur.

Baca selengkapnya di sini.

2. Pulau Reklamasi Jadi Opsi Lokasi Sirkuit Formula E, Anies Dinilai Tak Paham Soal Lingkungan

Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mempertanyakan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadikan pulau reklamasi Pantai Maju Bersama sebagai salah satu opsi lokasi penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E.

Gilbert mengatakan, isu pulau reklamasi santer terdengar sebagai isu perusakan lingkungan, sedangkan penyelenggaraan Formula E digembar-gemborkan sebagai ajang balap yang ramah lingkungan.

"Ini terasa mengganggu, sebenarnya Formula E ini pro lingkungan atau tidak?" kata Gilbert dalam pesan singkat, Minggu (10/10/2021).

Baca selengkapnya di sini.

3. Belum Lama Dihuni, Rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa Sudah Bermasalah

Mohammad Faisal (27), seorang penghuni rumah susun sederhana milik (rusunami) yang dijual dengan sistem DP Rp 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, buka-bukaan tentang sejumlah masalah yang terjadi di rusun tersebut.

Menurut Faisal, hal yang paling mengganggunya adalah masalah yang berkaitan dengan operasional lift. Rusun yang terdiri dari 21 lantai tersebut hanya memiliki dua lift untuk penghuni.

Selain jumlahnya yang terbatas, lift tersebut juga sering mengalami kerusakan, sehingga antrean pengguna lift tidak dapat dihindari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com