Pengelola mengakui ada kendala dalam upaya mengenalkan Taman Benyamin Sueb kepada masyarakat.
Cecep mengatakan, sebelum pandemi, kegiatan demi kegiatan rutin dilakukan di Taman Benyamin Sueb.
Namun, dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kegiatan menjadi tersendat. Kunjungan masyarakat pun sepi.
Baca juga: 4 Tahun Kepemimpinan Anies, Angka Kemiskinan Jakarta Meningkat Akibat Pandemi Covid-19
"Pas 2020 baru berpisah (dengan Dinas Pariwisata DKI), ada Covid-19. Awalnya semangat, pingin menjalankan kampanye Pak Gubernur. Tetapi apa daya, selama pandemi ini kan kegiatan terhenti," ujar Cecep.
Untuk sementara waktu, Cecep mengatakan, pihaknya belum bisa berbuat apa-apa.
"Jadi artinya kami memang belum maksimal. Di sisi lain, anggaran juga tidak mendukung, situasi juga seperti ini," kata Cecep.
Sementara itu, Kasaklak Tempat Pertunjukkan Seni Budaya Samiaji mengatakan bahwa pihaknya ingin menggencarkan lagi promosi Taman Benyamin Sueb kepada masyarakat.
Namun, kembali lagi, hal itu tergantung dari anggaran yang ada. Sebab, selama pandemi, anggaran dialihkan ke kesehatan.
"Bukan kami yang tidak punya rencana, tetapi kondisinya yang kayak gini," tutur Samiaji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.