Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Moda Transportasi Wajib PCR, PO Bus di Terminal Poris Plawad Berkeberatan

Kompas.com - 27/10/2021, 15:41 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, menyatakan berkeberatan dengan wacana penumpang seluruh moda transportasi wajib membawa hasil tes PCR.

Sebagai informasi, Pemerintah Pusat berencana menerapkan syarat wajib membawa hasil tes PCR bagi penumpang seluruh moda transportasi guna mencegah kenaikan kasus positif Covid-19.

Warso, pihak PO KTM Trans di Terminal Poris Plawad, mengaku keberatan dengan wacana itu lantaran harga tes PCR lebih mahal jika dibandingkan tarif tiket bus.

Baca juga: Kapan Syarat PCR untuk Penumpang Semua Moda Transportasi Berlaku? Ini Penjelasan Satgas

"Tiket ke Surabaya cuma Rp 290.000. PCR sampai Rp 500.000. Sekali tes PCR bisa pulang pergi, berkeberatan banget lah," ungkapnya saat ditemui, Rabu (27/10/2021).

Menurut dia, jika kewajiban tersebut akan diterapkan ke seluruh penumpang moda transportasi khususnya ke penumpang bus, tingkat keterisian bus bakal menurun dengan tajam.

Terlebih Warso mengaku bahwa jumlah keterisian busnya sudah sangat menurun jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.

Baca juga: 230 Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Pakai Layanan Hasil Tes PCR Keluar 3 Jam

"Jumlah penumpang di bus ini aja udah turun 80 persen sekarang. Biasa sehari cuma mengangkut 5-10 orang ke Surabaya," tutur dia.

"Apa lagi kalau ada PCR, bisa bubar sudah. Pada pulangnya nanti pas PCR-nya dicabut. Apalagi pandemi gini orang pada takut naik transportasi," sambungnya.

Subiyanto, pihak PO Sinarjaya, juga menyatakan sikap berkeberatan terhadap wacana penumpang moda transportasi diwajibkan membawa tes PCR.

Alasannya juga lantaran harga tes PCR yang lebih mahal dari pada tarif bus.

PO yang melayani jurusan Kota Tangerang-Surabaya itu mematok harga tiket hanya sebesar Rp 200.000.

"Lebih mahal PCR-nya dari pada tiket busnya. Ya kalau benar diterapin bakal sepi penumpang pasti," ucap Subiyanto saat ditemui, Rabu.

Dia mengatakan, jumlah penumpang saat pandemi Covid-19 ini tergolong menurun.

Dalam satu hari, bus dengan tujuan ke Surabaya itu hanya mengangkut sekitar 10 penumpang.

Dalam kesempatan itu, dia berharap agar wacana penumpang khususnya penumpang bus membawa hasil tes PCR tidak akan diterapkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com