Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Kecelakaan Bus Transjakarta, Baru Antar Lamaran Kerja dan Hendak Menemui Anak

Kompas.com - 27/10/2021, 16:11 WIB
Djati Waluyo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kecelakaan maut dua bus Transjakarta di MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, menewaskan dua orang. Dadan Suhendar bin Ade (29), salah satunya.

Keluarga korban bercerita, ada dua agenda penting bagi Dadan hari itu, Senin (25/10/2021). Dadan hendak bekerja kembali dan menemui anak kandungnya.

Sepupu korban, Aditya Saputra mengatakan, sebelumnya Dadan kerja serabutan sekian lama. Salah satunya menjaga warung internet.

Dadan kemudian dipanggil oleh perusahaan tempatnya pernah bekerja sebagai cleaning service.

"Dia pekerjaan terakhir jaga warnet. Pas dia naik TJ kemarin, dia mau ambil uang ke Pasar Minggu sama hari pertama mau masuk kerja," ujar Aditya saat ditemui di rumah duka di Bekasi, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Cerita Korban Kecelakaan Transjakarta Selamatkan Diri lewat Jendela Kaca yang Pecah, Lihat Darah di Mana-mana

Yati Nurhayati (65), orangtua korban mengatakan, sehari sebelum kejadian, anaknya bercerita dipanggil oleh kantor tempatnya bekerja dulu.

Selasa itu, Dadan hendak mengantarkan surat lamaran.

"Dia masuk lagi di kerjaan tempat dulu, dipanggil lagi. Pas hari Senin, dia berangkat katanya dipanggil lagi di tempat kerjaan yang dulu sebagai cleaning service," ujar Yati.

Yati bercerita, Dadan saat itu berangkat dari rumah pukul 03.30 WIB, untuk menuju ke kantor barunya.

Pada pukul 06.00 WIB, korban sempat menghubungi Yati untuk mengabarkan kondisinya yang telah sampai kantor baru untuk survei lokasi.

"Pagi berangkat jam setengah 4 dia jalan kaki, pas jam 6 dia sampai dan telepon saya, 'Ma, Dadan udah sampai, alhamdullilah'. Jam 6 dia kesana dan ngasih lamaran," ujarnya.

Setelah menaruh lamaran, korban mengatakan berencana memberikan susu kepada anak kandungnya yang saat ini dirawat oleh istri sirinya.

"Dia katanya mau ngasih susu ke anaknya jam 7 naik Transjakarta," ujar Yati.

Baca juga: Cerita Korban soal Detik-detik Kecelakaan Maut Transjakarta, Sopir Tak Mengerem hingga Banyak Penumpang Tergeletak di Bus

"Belum sempat dia ngeliat anaknya keburu kejadian (kecelakaan) itu," tambah dia.

Pada saat kejadian, Dadan baru menaiki bus Transjakarta dan menempati tempat duduk paling belakang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com