Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasatpol PP Jakbar Bantah Anggotanya Terima Uang Saat Sidak di Rumah Makan

Kompas.com - 28/10/2021, 17:19 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral memperlihatkan anggota Satpol PP disebut melakukan pungutan liar (pungli) di rumah makan daerah Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (28/10/2021).

Adapun video itu diunggah pertama kali di @satusuaraexpress.official dan diteruskan oleh akun @jktnewss pada Rabu (27/10/2021).

Merespons hal tersebut, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menegaskan bahwa anggotanya tidak menerima uang dari pihak rumah makan tersebut.

"Tidak ada, mereka (anggota Satpol PP) bikin pernyataan tidak ada penerimaan uang," kata dia.

Baca juga: Batu Penggilingan Abad ke-17 Dipindahkan dari Trotoar TB Simatupang ke Condet

Namun demikian, ia mengakui adanya kesalahan yang dilakukan oleh anggotanya. Pihaknya telah memeriksa lima anggota yang terekam dalam video tersebut.

"Anggota yang dimaksud di video, sudah kita periksa, malam itu juga, sampai jam setengah 3 pagi," ujar Tamo kepada awak media, Kamis.

Berdasarkan pemeriksaan itu, kata Tamo, pihaknya menemukan beberapa poin kesalahan anggotanya.

"Saya menemukan kelemahan anggota dalam kejadian tersebut," kata dia.

Tamo mengakui dalam peristiwa tersebut memang anggotanya terkesan modus mencari-cari kesalahan pemilik rumah makan tersebut.

"Padahal, pimpinan sudah arahkan bahwa PPKM itu yang bisa ditanya itu cukup terkait kapasitas, vaksin atau tidak, dan jam operasional," kata dia.

Menurut Tamo, jika anggota Satpol PP bertanya di luar hal tersebut, maka sama saja seperti mencari kesalahan.

"Misalkan menanyakan fakta integritas, wastafel, termogun untuk usaha kecil, itu sama saja mencari-cari kesalahan," lanjut dia.

Baca juga: Penjelasan Pemprov DKI Tak Penuhi Pembayaran Ganti Rugi Korban Penggusuran Rusunami Petamburan

Bertanya di luar hal yang seharusnya saat bertugas, kata Tamo, bisa membuat masyarakat berpikir bahwa para petugas sedang meminta uang.

"Bisa saja orang berpikir itu mencari uang atau meminta uang," kata dia.

Atas peristiwa tersebut, Tamo menegaskan pihaknya telah melakukan penindakan kepada lima anggota Satpol PP yang dimaksud.

Adapun, pihaknya telah mengajukan sanksi kepada lima anggota yang berstatus dua orang pegawai negeri sipil (PNS) dan tiga orang pegawai tidak tetap.

"Kita ajukan tindakan sesuai peraturan, yakni ada yang potong gaji sebulan, ada yang tiga bulan," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com