Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Pemuda Tanah Baru Usai Gong Si Bolong Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda,

Kompas.com - 03/11/2021, 21:47 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah pemuda asal Tanah Baru, Beji, Depok menyambut gembira penetapan Gong Si Bolong sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia 2021.

Untuk diketahui, pertunjukan Kota Depok Gong Si Bolong disebut pertama kali ditemukan di wilayah Tanah Baru.

Pemuda asal RW 06 Tanah Baru Irfan Maulana, mengaku bangga atas diakuinya kesenian budaya lokal Gong Si Bolong.

Baca juga: Gong Si Bolong Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Menurut Irfan, pengakuan di tingkat nasional bisa menjadi titik awal semakin dilestarikannya kesenian Gong Si Bolong.

"Saya sendiri ikut bergerak ketika mulai mau meregenerasi junior- junior untuk melestarikan. Harapan saya sebagai warga muda, perhatian terhadap kesenian Gong Si Bolong semakin baik lagi,” kata Irfan seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Depok.

Pria yang akrab disapa Ipank Hore-hore menuturkan, pembinaan untuk keberlanjutan kesenian ini yang dibutuhkan dalam pelestarian.

Baca juga: Mengenal Tradisi Gulat Okol dari Gresik yang Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional

Menurut Ipank, banyak warga muda di Tanah Baru yang siap menjadi penerus untuk melestarikan kesenian Gong Si Bolong. 

“Saya juga ingin Gong Si Bolong terus eksis. Karena itu juga saya membuat banyak karya miniatur Gong Si Bolong sebagai suvenir Kota Depok. Sebagian penghasilan itu saya sisihkan, memang tidak banyak, sekadar untuk membeli camilan maupun perawatan alat di sanggar Gong Si Bolong,” tambah Irfan. 

Sementara itu, pemuda asal Tanah Baru, Fadli Adhan Hambali juga menyampaikan kebanggaannya terhadap penetapan Gong Si Bolong di tingkat nasional.

Harapan Fadli sama dengan Irfan, yakni agar semua pihak dapat menjaga kesenian Gong Si Bolong agar tidak tergerus zaman. 

“Adanya pengakuan ini saya berharap perhatian kepada para pelaku seni yang sudah tua semakin baik. Dan terus meregenerasi,” ucap Fadli.

Fadli yang juga salah satu pengurus sanggar Gong Si Bolong menambahkan, saat ini proses regenerasi sedang dilakukan.

Regenerasi dilakukan dengan memberikan latihan kepada warga muda yang tertarik dengan kesenian tersebut.

Sebelumnya, Gong Si Bolong ditetapkan sebagai warisan budaya Takbenda (WBTb) dalam Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tanggal 26 - 30 Oktober 2021.

Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok Eko Herwiyanto mengatakan, pada sidang penetapan tersebut terdapat 289 karya budaya menjadi WBTb Indonesia 2021.

Seluruhnya berasal dari 28 provinsi di Indonesia. 

"Alhamdulillah Gong Si Bolong yang merupakan usulan warisan budaya telah ditetapkan sebagai WBTb 2021," ujar Eko dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Depok.

Menurut Eko, Gong Si Bolong ditemukan kurang lebih tahun 1750 M pada areal tanah tegalan bersemak, tidak jauh dari curugan (air terjun kecil) ujung Tanah Baru.

Alat musik tersebut ditemukan oleh Pak Damong dengan seperangkat gamelan lainnya yang siap pakai.

Karena Pak Damong sendiri, ia hanya membawa Gong, satu bende dan dua buah gendang.

Gong Si Bolong merupakan akulturasi kesenian Sunda dengan Betawi, yakni musiknya bernuansa Sunda dan nyanyian menggunakan sindiran bahasa Betawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com