Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror kepada Keluarga Veronica Koman, dari Ledakan hingga Bangkai Ayam

Kompas.com - 09/11/2021, 09:02 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua teror terjadi di rumah orangtua dan kerabat aktivis hak asasi manusia (HAM), Veronica Koman, di Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (7/11/2021) siang.

Pertama, berupa paket yang dilempar dan kemudian meledak. Kedua, berupa paket bangkai ayam. Dalam dua aksi teror itu, terselip secarik kertas berisikan ancaman terhadap Veronica Koman.

Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka belum menyimpulkan motif pasti dari aksi teror ini. 

Baca juga: Kontroversi Aktivis Papua Veronica Koman yang Diteror Ledakan, Pernah Buron dan Diminta Kembalikan Dana LPDP

Namun, sosok Veronica selama ini memang dikenal sebagai sosok aktivis yang vokal terhadap isu-isu Papua. Dia pun kini menjadi tersangka kasus makar atas sikapnya membela masyarakat Papua. Sosoknya menjadi buruan polisi. Saat ini, Veronica berada di luar negeri.

Lalu, bagaimana teror terhadap keluarga dan kerabat Veronica Koman terjadi? Berikut fakta terbaru yang sudah Kompas.com rangkum.

Kronologi teror ledakan

Tim Kuasa Hukum Veronica, Michael Himan menceritakan, sekitar pukul 10.26 WIB, terdapat seorang karyawan keluarga Veronica yang sedang mencuci mobil di garasi.

Tiba-tiba, sebuah barang misterius dilempar ke dalam garasi, tepatnya di dekat mobil. Tak lama, kata Michael, benda tersebut meledak.

Beruntung, karyawan tersebut tidak terkena ledakan dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka lainnya.

"Kebetulan dia sedang berada di pagar dekat pintu masuk. Pintunya kebetulan sudah terbuka karena memang sedang mencuci mobil," ucap Michael saat dikonfirmasi, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Rumah Keluarga Veronica Koman Diteror, Saksi: Ada Dua Kali Ledakan, Seperti Ban Pecah

Menurut kesaksian sejumlah tetangga, ledakan terjadi sangat keras hingga dua kali. Salah satu tetangga, John (38), bukan nama sebenarnya, yang saat itu juga sedang berada di depan rumah, mengaku tidak memperhatikan ada orang melintas, hingga ledakan terjadi.

"Saat kejadian saya sedang di depan memang, tapi tidak memerhatikan (jalan). Tiba-tiba ada ledakan. Seperti suara ban mobil meledak. Dua kali," ujar salah satu tetangga, John, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com