Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Merah Keriting di Pasar Anyar Meroket, Pedagang Sebut Pelanggan Mulai Mengeluh

Kompas.com - 17/11/2021, 15:04 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Harga cabai merah keriting yang dijual oleh sejumlah pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang, meningkat tajam.

Dedi (26), pedagang cabai, mengungkapkan bahwa cabai merah keriting dijual dengan harga Rp 48.000 per Rabu (17/11/2021).

Harga tersebut meningkat dengan tajam. Sebelumnya, satu kilo cabai dijual seharga Rp 32.000.

Baca juga: Bulan Lalu Capai Rp 53.000, Harga Cabai Rawit Merah di Jakbar Kini Rp 27.900 Per Kg

"Sekarang Rp 48.000 per kilo. Sebelum Rp 48.000, itu Rp 32.000. Naiknya baru beberapa minggu lalu, per November 2021 ini," tuturnya saat ditemui di Pasar Anyar, Rabu.

Dia mengungkapkan, karena harga cabai merah keriting meningkat, pembeli di lapaknya menurun.

Sebelum harga cabai jenis tersebut meningkat, seorang pembeli yang biasanya membeli dua kilo cabai, tetapi saat ini mereka hanya membeli satu kilo cabai.

"Kalau pelanggan ya ngeluh. Kasihan juga. Biasanya per orang beli dua kilo, sekarang cuma satu kilo," papar Dedi.

Baca juga: Cara Mengatasi Tanaman Cabai Kerdil dengan Ampas Kopi

Keluhan tak hanya diutarakan oleh pembeli, Dedi selaku penjual turut mengeluh dengan kenaikan tersebut.

Pasalnya, meski tak mengalami penurunan pembeli, jumlah cabai yang dibeli oleh pelanggannya menurun.

"Iya pasti mengeluh saya. Kalau kita beli mahal, ya jual mahal," sebut dia.

Dedi tak mengetahui ihwal harga cabai merah keriting meningkat. Namun, dia menduga, harga cabai jenis itu meningkat lantaran menjelang Tahun Baru 2022.

Dedi memprediksi harga cabai merah keriting tak akan turun hingga Tahun Baru 2022.

"Feeling saya enggak bakal turun sampai tahun baru, kayaknya," ucapnya.

Faisal (21), pedagang cabai lain di Pasar Anyar, mengungkapkan bahwa harga cabai yang meningkat hanya jenis cabai merah keriting.

Harga cabai rawit merah dan harga cabai rawit hijau tidak turut meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com