Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Koleksi Barang Antik Berbuah Untung, Ilham Pernah Jual Jam Tangan Rp 100 Juta

Kompas.com - 18/11/2021, 05:15 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Mengoleksi barang-barang antik awalnya hanyalah sebuah hobi bagi Muhammad Ilham (31), warga Jalan Srikaya IV Blok D6 Nomor 14, Kelurahan Jaka Mulya, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.

Ilham menekuni hobi tersebut sejak 2014. Saat itu, hanya mengoleksi 1-2 barang antik. Seiring berjalannya waktu, barang antik koleksi Ilham jadi tak terhitung.

Siapa sangka, dari hobi yang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang itu, Ilham dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

"Tahun 2014 awalnya hobi aja, nyari terus dijual kembali, ada untungnya terus tertarik begini. Awalnya enggak banyak, 1-2 barang, koleksi barang-barang antik dan dijual kembali," ujar Ilham.

Baca juga: Korban Kebakaran di Koja Mengais Puing Rumahnya, Berharap Temukan Perhiasan yang Tertinggal

Saking banyaknya koleksinya, rumah Ilham yang beralamat di Perumahan Graha Indah itu kini sekaligus menjadi galeri barang antik.

Barang antik koleksi Muhammad Ilham (31), warga Jalan Srikaya IV Blok D6 Nomor 14, Kelurahan Jaka Mulya, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.KOMPAS.com/DJATI WALUYO Barang antik koleksi Muhammad Ilham (31), warga Jalan Srikaya IV Blok D6 Nomor 14, Kelurahan Jaka Mulya, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.
Di rumah Ilham, tampak berbagai macam barang antik yang telah ia kumpulkan, mulai dari keramik, lukisan, guci, patung, jam, lampu gantung, tanduk rusa, jam, kamera, vinyl, uang koin lama, hingga graphorn.

Ilham memperoleh barang-barang tersebut saat hunting ke beberapa wilayah di Jakarta dan Bekasi, terutama ketika ada bongkaran rumah tua, ataupun ke lapak pengepul barang bekas.

Setelah berhasil mendapatkan barang yang terbilang antik, ia memanfaatkan media sosial maupun toko online untuk memasarkan barangnya.

Baca juga: Mengenal See Hamster, Perahu Bertenaga Surya yang Mampu Angkut 300 Kg Sampah di Kali Bekasi

Selain itu, tidak sedikit pelanggannya yang datang langsung rumahnya untuk melihat koleksi barang-barang antik tersebut.

"Sering ada yang datang ke sini, ketemuan, ke mari langsung melihat, pilih, dan belanja. Yang pernah datang ke sini beragam, kayak dari Semarang," ujarnya.

Penjualan ke luar negeri hingga dapat Rp 100 juta

Barang antik koleksi Muhammad Ilham (31), warga Jalan Srikaya IV Blok D6 Nomor 14, Kelurahan Jaka Mulya, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.KOMPAS.com/DJATI WALUYO Barang antik koleksi Muhammad Ilham (31), warga Jalan Srikaya IV Blok D6 Nomor 14, Kelurahan Jaka Mulya, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.
Selain memasarkan barang-barang antik di dalam negeri, Ilham mengaku pernah menjual koleksinya ke Amerika Serikat, yakni jam tangan dan kacamata.

Dari hasil penjualan barang-barang antik, Ilham bisa mendapat omzet Rp 5 juta dalam sebulan. Ia bahkan pernah mendapatkan Rp 100 juta dari penjualan sebuah jam tangan keluaran Swiss.

"Variasi, kadang bisa sampai Rp 5 juta atau Rp 10 juta per bulan, Rp 3 juta-Rp 4 juta. Yang saya pernah jual paling mahal itu jam Rp 100 juta, jam tangan keluaran tahun 1970-an dari Swiss, dijual ke pemain Jakarta," ujar Ilham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com