Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Penjual Mainan Diduga Cabuli Bocah, Korban Lebih dari Satu dan Kerap Beri Uang

Kompas.com - 20/11/2021, 09:58 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kakek penjual mainan berinisial Y diduga melakukan pencabulan terhadap sejumlah anak di Penjaringan, Jakarta Utara.

Menurut pengakuan para korban, Y kerap melakukan perbuatan cabul terhadap anak-anak di mushola.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:

1. Korban lebih dari satu

Kanit IV PPA Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Ipda Arif Widodo mengatakan, terduga pelaku telah melakukan pencabulan terhadap lebih dari satu korban.

"Iya benar memang benar adanya laporan tentang pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, korban ini lebih dari satu," kata Arif dikonfirmasi, Jumat (19/11/2021).

"Pelakunya ini kita ketahui sebagai penjual mainan," sambungnya.

Baca juga: Penjual Mainan Diduga Cabuli Bocah di Penjaringan, Polisi: Korban Lebih dari Satu

Menurut Arif, terduga pelaku sudah melakukan pencabulan selama satu bulan.

Saat ini pihak kepolisian pun masih mendalami kasus tersebut dan identitas pelaku sudah diketahui.

2. Kerap berikan uang dan mainan gratis

Salah satu ibu korban, MW mengatakan, Y kerap memberikan uang dan mainan gratis kepada anak-anak.

"Dikasih mainan biasa dikasih uang jajan RP 10.000 kadang Rp 5.000, dipikirnya kasihan sama anak yatim enggak taunya begini," kata MW saat ditemui di lokasi.

MW menyebut, awalnya dia merasa heran karena putrinya N (8) tak mau lagi beribadah ke mushola yang tak jauh dari rumah mereka.

Saat ditanya, N mengaku takut bertemu dengan Y yang biasa dipanggil abah.

Baca juga: Penjual Mainan Diduga Cabuli Bocah di Penjaringan, Korban Diberi Uang dan Mainan Gratis

"Kalau disuruh shalat enggak mau, takut, saya bilang takut kenapa? 'enggak apa-apa mah takut diomelin ada abah'," tutur MW.

Rupanya, di situ lah N dan beberapa anak lain kerap mendapat tindakan pelecehan dari Y.

MW menyebut anaknya mengalami trauma karena tak mau lagi pergi ke mushola dan pasar malam, tempat Y menjual mainannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com