Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Minta Tim Siber MUI Jakarta Tidak Dikaitkan dengan Isu Politik

Kompas.com - 22/11/2021, 13:52 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar semua pihak tidak mengaitkan pembentukan tim siber Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dengan isu politik praktis.

Riza mengatakan, program MUI bisa diambil dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing dan menghormati keputusan MUI DKI Jakarta untuk menjalankan program.

"Jadi kita hormati semua dan semua kita ingin tidak berpolitik praktis ya," ujar Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Ini Alasan MUI DKI Bentuk Tim Siber yang Akan Bela Ulama hingga Anies

Riza menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tidak pernah sama sekali melakukan intervensi terkait pembentukan tim siber MUI tersebut.

"Enggak ada (intervensi)," tutur dia.

Riza meminta agar semua pihak bisa melihat niatan MUI sebagai bentuk berkolaborasi membangun bangsa, khususnya di DKI Jakarta.

"Pastikan Bhinekaan Tunggal Ika kita jaga dan rawat bersama," ujar dia.

Sebelumnya, pemberitaan tim siber MUI ramai diperbincangkan setelah Munahar Muchtar mengungkapkan ide tersebut dalam rapat koordinasi bersama bidang informasi dan komunikasi DKI Jakarta, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Anies Ogah Tanggapi Isu Pembentukan Tim Siber MUI DKI untuk Lawan Buzzer yang Menyerangnya


Munahar mengatakan, Infokom MUI bisa melawan buzzer yang dianggap meresahkan dan berpotensi memecah belah bangsa.

"MUI tidak usah takut untuk katakan yang haq itu haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al Quran dan As Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," kata Munahar.

Saat dikonfirmasi, Minggu (21/11/2021), Munahar membantah pembentukan tim siber MUI hanya sebatas untuk melindungi Anies dari serangan siber.

Munahar menyebut, siapapun yang berkepentingan untuk memajukan Jakarta harus dilindungi dari berita hoaks dan penggiringan opini yang dilakukan oleh buzzer.

"Enggak (terbatas pada Anies), siapa pun yang bisa membawa Jakarta menjadi yang lebih baik tentu kita dukung," ucap dia.

Gubernur Anies  memilih tak menanggapi isu pembentukan tim siber digital oleh MUI DKI Jakarta untuk melawan buzzer yang kerap menyerangnya dan ulama.

"Saya komentar Jakarta saja," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com