Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODHA di Depok Masih Dapat Stigma Negatif

Kompas.com - 01/12/2021, 23:55 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Lizyawati menyebutkan, Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Kota Depok masih mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.

Pemerintah Kota Depok, lanjutnya, terus berupaya untuk menghilangkan stigma negatif yang dialami ODHA tersebut.

“Stigma (negatif) di masyarakat memang masih ada,” ujar Mary dalam keterangannya, Rabu (1/12/2021).

Mary meminta masyarakat tak mendiskriminasi ODHA. Pasalnya, penularan HIV AIDS tak menular lewat mengobrol maupun berenang.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Kenali Gejala HIV Sejak Minggu Pertama Terinfeksi

“Sebenarnya berenang bersama para penyintas dan ngobrol itu gak akan terpapar. Stigma di masyarakat memang masih ada, tapi kita berupaya untuk menghilangkan stigma itu," lanjut Mary.

Menurut Mary, HIV/AIDS hanya akan tertular melalui hubungan seksual, turunan ibu ke anak, dan transfusi darah.

Ia menyebutkan, pihaknya pun terus melakukan sosialisasi HIV AIDS dan pendampingan kepada ODHA

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, lanjut Mary, berjanji akan memberikan layanan pengobatan gratis kepada seluruh warga Depok yang mengidap HIV/AIDS.

Baca juga: 1.244 Warga Depok Idap HIV/AIDS, Paling Banyak di Pancoran Mas

"Gratis semua, obat-obatan gratis, pemeriksaan juga gratis. Ini merupaksn tanggung jawab pemerintah untuk penanggulangan HIV/AIDS," kata Mary.

Sementara itu, ODHA yang beresiko tinggi akan diajak ke Puskesmas untuk melakukan PCR HIV.

Jika hasil tesnya positif, pihak Pemkot Depok akan melakukan pendampingan.

"Perihal pendampingingan, kami punya LSM yang siap untuk mendampingi. Di sejumlah Puskesmas juga ada layanan konseling pemeriksaan," kata Mary.

Sebanyak 1.244 warga Depok mengidap HIV AIDS.

Jumlah tersebut berdasarkan data Orang dengan HIV AIDS (ODHA) selama periode tahun 2013 hingga September 2021.

"Jumlah di data ada 1.244, sampai tahun ini," kata Sri Utomo dalam keterangannya, Rabu (1/12/2021).

Berdasarkan Rekap Data Statistik ODHA di Depok Tahun 2021, 904 orang berjenis kelamin laki-laki dan 340 orang dengan jenis kelamin perempuan.

Selama periode 2013 hingga September 2021, ada 122 ODHA yang meninggal dunia yang terdiri dari 74 laki-laki dan 38 perempuan.

Dari 11 kecamatan di Kota Depok, Kecamatan Pancoran Mas menjadi wilayah dengan ODHA yang terbanyak. Ada 227 ODHA di Pancoran Mas.

Di urutan kedua ada Kecamatan Cimanggis dengan 210 orang, dan Kecamatan Sukmajaya di urutan ketiga dengan 194 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com