Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transjakarta Kecelakaan Terus, KNKT Mulai Investigasi 4 Hal

Kompas.com - 07/12/2021, 18:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi terhadap PT Transjakarta berkaitan dengan kecelakaan bus yang seringkali terjadi.

Pelibatan KNKT itu merupakan inisiatif PT Transjakarta, menyusul kecelakaan bus belakangan ini yang terjadi secara beruntun.

"Sebenarnya sudah dimulai beberapa hari yang lalu, tetapi mulai hari ini kami akan lebih mengintensifkan lagi dan kami rencanakan (investigasi) dua minggu," kata Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, kepada wartawan selepas rapat dengan direksi PT Transjakarta, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Serikat Pekerja Transjakarta: Layanan Menurun karena Perusahaan Utamakan Profit daripada SDM

"Saya apresiasi keterbukaan teman-teman Transjakarta, untuk dipersilakan apa yang (perlu) dilihat dan perbaikannya apa. Saya juga minta ini bukan arena untuk menyalahkan, tapi mari ke depan perbaikannya seperti apa. Apa yang kami lakukan tidak untuk menyalahkan, tidak untuk dipakai di pengadilan, tidak dipakai untuk ganti rugi," kata dia.

Hasil investigasi ini nantinya dituangkan dalam beberapa butir rekomendasi kepada PT Transjakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, meminta seluruh pihak bersabar.

Ia mengemukakan, KNKT dan PT Transjakarta sudah sepakat untuk mendiskusikan dan mencari ruang perbaikan dalam empat aspek, yakni terkait organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, dan pemetaan bahaya (route hazard mapping).

"Organisasi & manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kami tidak tahu. Tadi sudah kami sampaikan ke Pak Dirut, kami ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harus kami bedah satu-satu," ujar Wildan.

"Kami janji dalam dua minggu kami akan sampaikan, kira-kira empat area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada empat area dan jangan tanya detail dulu," tambahnya.

PT Transjakarta dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin lalu, menyampaikan, ada 502 kecelakaan yang melibatkan bus mereka dalam kurun Januari-Oktober 2021. Dari data itu, terungkap bahwa mayoritas kecelakaan disebabkan oleh bus yang menabrak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com