Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Minta Masyarakat Tetap Displin Prokes Meski Jakarta Terapkan PPKM Level 1

Kompas.com - 17/12/2021, 17:59 WIB
Sania Mashabi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehetan meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.

Adapun PPKM level 1 ditetapkan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona menjelang Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Baca juga: PPKM Level 1, Ganjil Genap di 13 Ruas Jalan Jakarta Tetap Berlaku

"Untuk pengetatannya nataru kita masuk level 1. Saya minta kepada masyarakat di Jakarta untuk berdisiplin," kata Prasetio di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Prasetio berharap varian Covid-19 omicron tidak menyebar lebih luas di Indonesia.

Ia pun meminta ke Pemprov DKI terutama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 lebih tanggap dan tidak menunda pekerjaan.

"Euforia masyarakat Jakarta kan luar biasa soal tahun baru, saya rasa itu bisa diredam," ujar dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan tes Covid-19.

Baca juga: Resmikan Taman Biotrans, Anies Ingin Jakarta Punya Lebih Banyak Ruang Terbuka Hijau dan Biru

Hal ini ia katakan terkait terdeteksinya varian Omicron di Wisma Atlet, Jakarta.

"Kami akan terus meningkatkan testing sebagaimana yang sudah disampaikan Kementerian Kesehatan, Dinkes, dan semua. Pak Gubernur juga sudah instruksikan untuk terus meningkatkan pelayanan dan meningkatkan pengawasan," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Riza juga mengatakan, pasien Covid-19 varian Omicron di Wisma Atlet bukanlah warga Jakarta.

Namun, Riza tidak bisa memastikan asal daerah orang yang terpapar varian Omicron tersebut.

Baca juga: Tempat Wisata di Jakarta Utara Tak Ditutup Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Saat ini, kata Riza, yang terpenting adalah meningkatkan seluruh upaya untuk mencegah penyebaran varian Omicron tersebut, termasuk proses keluar masuk DKI Jakarta dari kedatangan luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com