Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Pilpres 2024 dan Kebijakan Anies yang Revisi UMP DKI Jakarta...

Kompas.com - 21/12/2021, 11:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Revisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat pujian dari buruh.

Anies merevisi besaran kenaikan UMP DKI Jakarta dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen. Dengan demikian, kenaikan UMP yang tadinya hanya sebesar Rp 37.749 menjadi Rp 225.667 dari tahun 2021. Dengan adanya kenaikan tersebut, UMP DKI Jakarta pada 2022 menjadi Rp 4.641.854.

Baca juga: Wagub DKI: Waktu Rapat, Pengusaha Tak Keberatan UMP Jakarta Naik 5 Persen

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai keputusan Anies adalah cerdas karena berdasarkan kalkulasi ekonomi dan pertimbangan hukum yang baik.

"Pak Anies sangat cerdas, menghitung kalkulasi angka-angka berdasarkan hukum yang ada, dan juga berdasarkan hukum yang berkeadilan dan juga kalkulasi ekonomi," ujar Said.

Said juga menilai Anies memiliki "keberanian" dalam kebijakan ini. Karenanya, ia mengatakan seluruh buruh di KSPI mengapresiasi keberanian Anies.

"Kami apresiasi (Anies) letakkan hukum di atas kepentingan politik, sebuah keberanian yang patut diapresiasi," ujarnya.

Untuk kepentingan Pilpres

Meski banjir pujian dari buruh usai merevisi UMP DKI Jakarta, kebijakan Anies tersebut tak bisa dilepaskan dari sudut pandang politik.

Baca juga: Saat Anies Tabrak Aturan demi Penuhi Tuntutan Buruh...

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai kebijakan ANies merevisi UMP DKI Jakarta tentunya memiliki kaitan dengan Pilpres 2024.

"Pasti ada kaitannya dengan meningkatkan elektabilitas. Kalau yang mengerti memang ini untuk elektabilitas," ujar Hendri kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Seperti diketahui, Anies pun kerap masuk dalam daftar calon presiden (capres) potensial di Pilpres 2024. Sejumlah lembaga survei bahkan menempatkan Anies di posisi tiga besar untuk tingkat elektabilitas di Pilpres 2024.

Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan KedaiKOPI, elektabilitas Anies berada di peringkat pertama klaster kepala daerah. Survei tersebut dilakukan KedaiKOPI terhadap 1.200 responden pada 16-24 November lalu.

"Anies Baswedan nomor satu (37,4 persen). Disusul Ganjar Pranowo (34,5 persen), lalu Ridwan Kamil (13,8 persen). Lalu ada Khofifah Indar Parawansa (7,3 persen)," kata Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo di kanal Youtube Survei KedaiKOPI pada Minggu (19/12/2021), seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Anies Tabrak Aturan Naikkan UMP, Pengamat: Pencitraan untuk Pilpres

Margin of error survei KedaiKOPI ini sebesar 2,83 persen dengan interval kepercayaan 95 persen.

Sementara itu berdasarkan survei yang dilakukan Charta Politika, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga di bahwa Gubernur Jawa Tengah Gannjar Pranowo (30,2 persen) yang menempati posisi pertama, diikuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (20-22 persen) di posisi kedua.

Adapun elektabilitas Anies berdasarkan survei Charta Politika sebesar 17-23 persen. Survei ini dilakukan pada 29 November-6 Desember 2021, dengan total 1.200 sampel berusia 17 tahun lebih yang berpartisipasi di seluruh provinsi. Margin of error dalam survei ini berada di kisaran 2,8 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com