Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikrotrans, Angkot yang Dilengkapi CCTV dan AC, Perluas Layanan ke 3 Stasiun Berikut...

Kompas.com - 29/12/2021, 14:27 WIB
Singgih Wiryono,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan memperluas layanan Mikrotrans, angkot yang dilengkapi dengan fasilitas CCTV dan AC, di tahun 2022 mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan, layanan Mikrotrans nantinya akan terintegrasi dengan beberapa stasiun KRL Jabodetabek, yakni stasiun Tanah Abang, Tebet, dan Gondangdia.

"Rencananya akan dimulai di tiga stasiun, seperti Tanah Abang, Tebet dan Gondangdia," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/12/2021) kemarin.

 

Jenis mobil yang digunakan adalah minibus yang dilengkapi dengan sistem pendingin udara, kamera pemantau, dan juga sabuk pengaman.

Mikrotrans sendiri dioperasikan oleh PT Transjakarta mulai tahun 2020 lalu dengan rute Tanah Abang-Kota (JAK 10).

Baca juga: Transjakarta Perluas Jangkauan Layanan 2 Rute Mikrotrans

Berbeda dengan angkot yang telah ada sebelumnya, angkutan Mikrotrans ini dirancang lebih nyaman.

Mobil ini dapat menampung 15 orang. Namun, selama pandemi, kapasitas dikurangi menjadi hanya 7 orang.

Rute terminal

Pada Oktober 2021 lalu, PT Transjakarta memperluas layanan Mikrotrans dengan membuka rute Terminal Senen-Terminal Pulogadung (JAK 17) dan Terminal Pinang Ranti-Terminal Kampung Rambutan (JAK 19).

Mantan Direktur Operasional PT Transjakarta, Prasetia Budi mengatakan, perluasan jangkauan ini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 498 Tahun 2021 tentang Perubahan Lintasan Dua Rute Kode Trayek Layanan Integrasi Bus Kecil Mikrotrans.

Baca juga: Anies Copot Direktur Operasional Transjakarta Prasetia Budi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com