Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Muda Laporkan Suami atas Dugaan KDRT, Jadi Korban Sejak Berpacaran

Kompas.com - 29/12/2021, 17:11 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - M (23), warga Kabupaten Tangerang, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya yang berinial A (22).

Kekerasan itu terjadi saat M tinggal di sebuah indekos di Kota Tangerang. Dia mengaku mengalami KDRT sejak 2019.

Namun, M baru memberanikan diri untuk menyampaikan kekerasan itu baru-baru ini karena sebuah alasan.

Baca juga: WNA Asal Panama dan Dua Anaknya Diduga Jadi Korban KDRT, tapi Kasus Dihentikan Polisi

"Saya nilai itu (KDRT) sebuah aib, tapi kalau enggak speak up, saya enggak dapat kedilan, terutama untuk anak saya," ungkap dia saat dikonfirmasi, Rabu (29/12/2021).

M mengungkapkan berbagai jenis KDRT yang diterima seperti dipukul dan ditonjok. Bahkan, kata dia, suaminya itu pernah menyemprotkan pewangi pakaian ke alat vitalnya.

"Pernah sampai disemprot pewangi pakaian ke vagina, saya ada bukti konkret," tutur M.

Perempuan yang memiliki dua anak itu mengatakan, kejadian penyemprotan itu terjadi pada 31 Maret 2019.

Saat itu, keduanya masih berpacaran. A bertanya soal keberadaan M.

Baca juga: Penanganan Kasus KDRT di Serpong Berjalan Lambat, Sang Ibu Masih Dilarang Bertemu Bayinya

Kepada A, korban mengaku sedang berkuliah, tetapi sebenarnya sedang berada di indekos yang ada di Kota Tangerang.

Lantaran tidak memercayai hal itu, A langsung mengunjungi indekos M.

"Saya di kosan, enggak ngapain-ngapain. Aku ditanya lagi di mana, aku jawab lagi di kampus. Dia enggak percaya, dateng ke kosan," tutur M.

"Saya lagi gosok (menyetrika). Ada gosokan (setrika) dan Kispray," sambung dia.

A yang mendatangi kamar indekos M langsung mengambil pewangi pakaian itu dan menyemprotkannya ke alat kelamin korban sebanyak tiga kali.

Baca juga: Remaja Pelaku Pencabulan di Cengkareng Diduga Pernah Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kemudian, A juga menyemprotkan pewangi tersebut ke mulut korban sebanyak tiga kali.

"Dia ngambil semprotan (pewangi pakaian), menyemprot tiga kali ke mulut dan tiga kali ke vagina," ungkap M.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com