Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Meninggal di Pinggir Jalan di MT Haryono Ternyata Purnawirawan Polri

Kompas.com - 04/01/2022, 18:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial MM (64) yang ditemukan tewas di pinggir Jalan MT Haryono, Cikoko, Pancoran, Selasa (4/1/2022) siang, merupakan purnawirawan Polri.

Hal itu dikatakan oleh Pejabat Sementara Kanit Lantas Polsek Pancoran, Iptu Deni Setiawan saat ditemui di lokasi.

"Korban memang purnawirawan polisi. Itu dilihat dari KTP yang dibawa. Pangkat terakhir itu Aiptu," ujar Deni.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan MT Haryono, Sebelumnya Dikerumuni Debt Collector

Namun  Deni tak menjelaskan terkait lokasi dinas korban pada saat menjabat. Deni menduga korban meninggal dunia usai mengambil uang pensiunan di kawasan Pancoran.

"Sepertinya habis ngambil uang pensiunan itu dia. Ini ada slipnya," kata Deni sambil menunjukan foto di ponsel miliknya.

Deni mengatakan, penyebab meninggal korban belum dapat dipastikan. Saat ini korban telah di bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan visum.

"Faktornya meninggalnya kurang tahu. Nanti pihak rumah sakit yang menentukan setelah visum. Pihak keluarga korban sudah dihubungi," ucap Deni.

Sebelumnya, MM (64) ditemukan tewas tepat depan kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.

Baca juga: Sumur Resapan Terbengkalai di Salemba, Ancam Keselamatan Pengguna Jalan yang Melintas

Salah satu saksi mata yang merupakan sekuriti, David, menjelaskan, korban pertama kali dilihat pingsan oleh seseorang yang sedang melintas sekitar pukul 14.00 WIB.

"Ada orang yang lapor ke saya. 'Pak itu ada orang pingsan'. Saya langsung lihat, posisinya masih melek sambil pegang dada sebelum meninggal," ujar David saat ditemui di lokasi, Selasa.

David menjelaskan, sebelum ditemukan tergeletak pingsan dan meninggal dunia, korban terlihat bersama tiga orang lain.

Korban dan tiga orang itu masing-masing duduk di atas motor. Diduga tiga orang yang menggunakan empat motor saling boncengan itu merupakan debt collector.

"Tiga orang itu kayak mata elang (debt collector). Saat lagi ngobrol itu datang lagi tiga orang jadi ada enam orang. Pas korban pingsan mereka langsung tancap gas," kata David.

Baca juga: Warga Perumahan Pondok Kirana Asri Adukan Tetangga yang Bangun Tembok 20 Meter ke Satpol PP

Adapun ciri-ciri korban menggunakan hoodie dan celana levis berwarna biru. Pada identitas tertulis korban merupakan warga Kampung Binong, Jatireja, Cikarang Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com