Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Temuan Serbuk di Gerbang Tol Serpong Bukan Sabu

Kompas.com - 08/01/2022, 15:57 WIB
Tria Sutrisna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Polres Tangerang Selatan memastikan, serbuk yang ditemukan di Gerbang Tol 7 Serpong-Cinere bukan narkoba jenis sabu.

Kasatnarkoba Polres Tangerang Selatan AKP Amantha Wijaya menyampaikan, pihaknya sudah menerima temuan serbuk tersebut dan melakukan uji laboratorium.

Hasilnya, dipastikan bahwa serbuk tersebut bukan sabu dan tidak mengandung zat yang terkait dengan narkotika.

"Hasil pengecekan test kit sementara negatif sabu atau methamphetamines," ujar Amantha kepada Kompas.com, Sabtu (8/1/2022).

Baca juga: Serbuk Diduga Sabu di Gerbang Tol Serpong Diserahkan ke Polres, Polisi Gelar Penyelidikan

Namun, Amantha belum dapat menjelaskan lebih lanjut soal penemuan dan hasil uji laboratorium terhadap serbuk yang menyerupai sabu tersebut.

Dia hanya mengatakan, informasi lebih terperinci akan disampaikan pada Senin (10/1/2022) ketika penyidik sudah mendapatkan data lengkap terkait penemuan itu.

"Untuk pastinya barang tersebut apa, tunggu Senin ya," kata Amantha.

Serbuk yang menyerupai narkoba jenis sabu itu ditemukan pada Jumat sekitar pukul 09.30 WIB.

Penemuan bermula saat petugas tol sedang membersihkan tiket pembayaran di tempat pembuangan dan ditemukan serbuk itu.

Petugas itu kemudian melaporkan penemuan benda diduga sabu itu ke sekuriti di Gerbang Tol Serpong-Cinere yang kemudian koordinasi dengan polisi.

"Kita koordinasi dengan Polres Tangerang Selatan bahwa barang bukti tersebut bisa diamankan kemudian nanti untuk penyelidikan lebih lanjut," ujar Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol BSD, Kompol Teguh Patriot saat dikonfirmasi, Jumat.

Baca juga: Polisi Periksa Rekaman CCTV Terkait Penemuan Serbuk Diduga Sabu di Gerbang Tol Serpong

Teguh mengatakan, PJR saat ini masih mengawasi lokasi tempat serbuk diduga sabu itu ditemukan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

"Kita juga mengamankan TKP takutnya masih ada barang-barang itu yang tertinggal seperti sidik jari, atau peralatan lainnya," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com