Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 100 Persen Sekolah Negeri Batal, Plt Wali Kota Bekasi: Pemerintah Akan Berikan yang Terbaik

Kompas.com - 10/01/2022, 19:50 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto angkat bicara ihwal pertemuan tatap muka (PTM) 100 persen sekolah negeri di Kota Patriot yang batal berlangsung lantaran meningkatnya kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta.

"Perkembangan DKI Jakarta kan seperti ini. Kita lihat DKI Jakarta cukup algomerasi dengan kita (Kota Bekasi). Maka kita harus hati-hati betul (dalam) menetapkan kebijakan. Pemerintah juga pasti akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat," ungkapnya dalam pidato apel perdana sebagai Plt Wali Kota Bekasi, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Tak Ingin Gegabah, Kota Bogor Tunda PTM 100 Persen

Pembatalan PTM 100 persen, lanjut Tri, berkait dengan kebijakan Provinsi Jawa Barat, yang lebih dulu memantau sampai sejauh mana perubahan kasus Covid-19 dalam tiga minggu ke depan.

"Perintahnya juga saya tadi dari Ibu Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan, 'Kita evaluasi sampai tiga minggu ke depan'. Jadi artinya, sebetulnya sampai dengan akhir Januari. Ya, kita lihat saja awal Februari," imbuh Tri.

Kecewa, namun utamakan kesehatan

Tri tak memungkiri bahwa saar ini tak sedikit pihak yang kecewa atas batalnya PTM 100 persen di sekolah negeri. Namun, ia mengingatkan kembali bahwa hal utama yang diperhatikan adalah kesehatan.

"Ya pasti kecewa, apalagi kemudian harapannya besar. Tetapi kan yang paling utama sehat. Yang paling utama adalah jangan sampai kepada tahap ketiga. Ini juga akan memberatkan sumber daya yang kita miliki," ucap dia.

Baca juga: Ini Alasan Pemprov DKI Tetap Gelar PTM 100 Persen meskipun Varian Omicron Merebak

Selain itu, Tri mengimbau masyarakat agar terus bersabar dan optimistis bahwa pemerintah akan memberikan yang terbaik bagi warganya.

"Jadi saya kira yang dibutuhkan kesabaran. Yakin pemerintah akan memberikan yang terbaik bagi warga masyarakatnya," ucap Tri.

Rencana PTM di Bekasi

Melansir Tribun Jakarta, Rabu (5/1/2022), Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi masih menunggu situasi dan kondisi untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Sedianya pada 10 Januari 2022 bakal menjadi hari pertama siswa masuk sekolah semester genap.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, pihaknya tetap memperhatikan perkembangan situasi untuk memulai PTM. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Kapasitas PTM 100 Persen di Kota Tangerang Tak Akan Dikurangi

"Kita lihat sikon (situasi dan kondisi) perkembangannya, yang jelas sudah ada SKB (surat keputusan bersama) tiga menteri," kata Inayatullah, Rabu (5/1/2021). 

Dia memastikan, kesiapan satuan pendidikan di Kota Bekasi untuk menggelar PTM sudah terpenuhi sehingga pada 10 Januari 2022 dijadwalkan masuk semester genap.

"Kita semester dua nanti masuk tanggal 10 Januari (2022), tapi kalau di kita untuk 100 persen (tatap muka) ya sudah siap," jelas dia. 

Baca juga: Omicron Merebak, Disdik DKI: Belum Ada Evaluasi untuk Hentikan PTM 100 Persen

Kesiapan tidak hanya dilihat dari sarana dan prasarana penunjang penerapan protokol kesehatan (prokes), tetapi juga program vaksinasi guru dan siswa.

"Karena guru yang sudah di vaksin sudah 99 persen, siswa usia 12 sampai 17 tahun sudah 98 persen, nah untuk 6 sampai 11 tahun masih berjalan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com