Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 14 Pengeroyok Anggota Polair dan 2 Warga di Tanjung Priok

Kompas.com - 14/01/2022, 12:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah menangkap 14 pelaku yang mengeroyok dua orang warga dan seorang anggota polair di Jalan Ende, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu (1/1/2022) lalu.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo mengatakan, kejadian yang videonya viral itu langsung ditindak oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara bekerja sama dengan Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya dengan melakukan penyelidikan dan analisis barang bukti.

"Alhamdulillah kami telah mengamankan 14 orang pelaku, 6 orang pelaku utama pengeroyokan dan penganiayaan dan 8 orang sisanya pelaku yang turut diduga membantu saat pelarian," kata Wibowo dalam rilis di Mapolres Jakarta Utara, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Lerai Pengeroyokan, Polisi Ini Malah Dikeroyok di Tanjung Priok

Wibowo mengatakan, dari 14 pelaku, terdapat 8 orang yang terindikasi mengonsumsi narkoba.

Kemudian, dari 6 orang pelaku utama, kata dia, 2 di antaranya masih di bawah umur. Keenam pelaku tersebut telah langsung ditahan.

"Sementara untuk 8 orang lainnya tidak dilakukan penahanan," kata dia.

Adapun 6 orang pelaku utama dikenai Pasal 170 KUHP dan Pasal 363 KUHP karena berkaitan dengan hilangnya barang milik korban, yakni ponsel.

"Yang 6 pelaku ini sudah kami tahan dan dikenakan Pasal 170 dengan ancaman 9 tahun penjara," kata dia.

"Karena bersama-sama melakukan kekerasan dengan mengakibatkan luka berat, jadi wajib kami tahan," lanjut Wibowo.

Baca juga: Sosok FF yang Ditangkap karena Narkoba adalah Komedian Fico Fachriza

Sementara 8 orang yang tidak ditahan dikenai Pasal 221 KUHP karena membantu pelarian 6 pelaku utama.

Mereka tidak ditahan karena ancaman hukumannya hanya 9 bulan penjara.

"Ini spontan saja (aksi pengeroyokan ke anggota polisi). Mungkin mereka anggap anggota kami ini kawan korban. Semuanya karena spontan," ucap Wibowo.

Diberitakan sebelumnya, seorang polisi dikeroyok segerombolan orang tak dikenal saat hendak melerai pengeroyokan yang menimpa seorang warga di Jalan Ende, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Cerita Korban Wanprestasi Yusuf Mansur, 11 Tahun Menanti Keuntungan hingga Tuntut Rp 98,7 Triliun

Berdasarkan video amatir yang diunggah di akun Instagram cetul222, kejadian tersebut terjadi pada 1 Januari 2022 pukul 16.30 WIB.

Polisi yang dikeroyok itu merupakan anggota Subdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Bripda Rio Novemberyanto Rajagukguk.

Berdasarkan keterangan dalam akun tersebut, saat kejadian, yang bersangkutan sedang makan di warteg bersama seorang rekannya.

Namun, tiba-tiba muncul segerombolan pengendara kendaraan bermotor yang mengeroyok seorang warga bernama Ari Alpiansyah.

"Bripda Rio melihat dan berusaha melerai pengeroyokan, tetapi segerombolan orang tidam dikenal balik mengeroyok Bripda Rio," demikian informasi dalam akun akun cetul222.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com