Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Berlubang di Kaliabang Bekasi Tak Kunjung Diperbaiki Ancam Keselamatan Pengendara

Kompas.com - 28/01/2022, 14:00 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jalan di Kaliabang Tengah, Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, sampai saat ini masih berlubang dan mengintai pengendara yang lewat.

Salah satu jalan yang menghubungkan antara Kota dan Kabupaten Bekasi tersebut diperkirakan sudah setahun rusak.

Berdasar pantauan Kompas.com, kondisi jalan terlihat berlubang dan beberapa di antaranya tergenang air.

Kendaraan baik roda dua atau roda empat yang melintas pun menurunkan kecepatan serta berhati-hati. Tidak jarang akibat jalan berlubang tersebut lalu lintas jadi tersendat.

Baca juga: Menyangsikan Manfaat Sumur Resapan, Bikin Jalan Rusak, sedangkan Banjir Tetap Lama Surut

Seorang pengemudi ojek online (ojol), Syarif Hidayat (37), yang setiap hari melintas di jalan itu mengatakan bahwa ketika sedang membawa penumpang, tidak jarang ia harus menurunkan laju kendaraannya.

"Saya kalau bawa penumpang lewat jalan ini, harus hati-hati banget. Karena kan jalanannya berlubang gini, jadi takut jatuh nanti," ucap Syarif saat ditemui di Jalan Kaliabang Tengah, Jumat (28/1/2022).

Senada dengan Syarif, Ruswana Effendi (27), seorang pedagang tahu goreng yang setiap hari berjualan di sekitar jalan itu mengatakan bahwa ketika hujan dan air mengenang di jalanan yang berlubang tersebut, tidak jarang kecelakaan terjadi.

Baca juga: Perbaiki Jalan Rusak Minor, Pemkot Bekasi Kerahkan Tim URC

"Sering kecelakaan di sini, apalagi kalau habis hujan deras dan jalanan ketutup air, banyak pengendara motor yang tidak tahu dan langsung tancap gas, jadinya kadang jatuh terkena lubang atau tergelincir," ucapnya.

Selain itu, Felix (23), seorang warga Kaliabang Tengah, berharap pemerintah segera memperbaiki kondisi jalanan tersebut.

"Jalanan ini kan sering dilewati sama kendaraan besar, ya. Jadi harapannya tolong segera perbaiki," ujarnya.

Felix menambahkan bahwa perbaikan jalan harus segera dilakukan mengingat kecelakaan sering terjadi dan Ia tidak ingin perbaikan jalan tersebut dikerjakan setelah ada korban.

"Kita nggak pernah tahu kecelakaan terjadi kapan, tapi ya harapannya jangan tunggu sampai kecelakaan dan ada korban meninggal, baru diperbaiki," ujar Felix.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com