Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Separator Jalan Raden Patah Tangerang Jadi Tempat Buang Sampah, Kesadaran soal Kebersihan Masih Rendah

Kompas.com - 31/01/2022, 06:13 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Median atau separator di sebagian besar Jalan Raden Patah, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh warga.

Camat Ciledug Syarufudin menilai, hal ini terjadi karena kesadaran warga soal kebersihan lingkungan cenderung masih rendah.

"Kesadaran masyarakat memang sangat jauh, masih rendah," kata Syarifudin, saat dihubungi, Minggu (30/1/2022).

Baca juga: Camat Sebut Pembuang Sampah di Tengah Jalan Raden Patah Tak Hanya Warga Ciledug

Menurut Syarifudin, pihaknya sudah melakukan pengawasan untuk mencegah warga membuang sampah di median jalan.

Kendati demikian, masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan saat pengawasan mengendur.

Persoalan lainnya yakni tidak adanya tempat pembuangan sampah (TPS) di sekitar Jalan Raden Patah.

Sementara, Syarifudin mengaku pihaknya kesulitan untuk mencari tempat pembuangan sampah yang strategis di sekitar Jalan Raden Patah.

Baca juga: Soal Sampah di Median Jalan, Camat Ciledug: Kita Enggak Punya TPS

Pihak Kecamatan Ciledug sudah pernah menyampaikan permasalahan ini ke Pemerintah Kota Tangerang maupun Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

Ia menuturkan, warga akan tetap membuang sampah secara sembarangan selama tidak ada tempat pembuangan.

"Permasalahan yang dihadapi kan kita enggak punya tempat pembuangan sampah yang pasti," tutur dia.

Pengakuan pedagang

N (45), salah satu pedagang di Jalan Raden Patah, mengakui banyak pengendara kendaraan bermotor atau pedagang setempat yang membuang sampah di tengah Jalan Raden Patah.

"Orang luar juga. Sambil lewat, sambil nyimpen (meletakkan) sampah (di median Jalan Raden Patah). Bukan orang sini (pedagang) saja, bukan," ujarnya saat ditemui, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Sampah Berjejer di Tengah Jalan Raden Patah Tangerang, Warga: Orang Sambil Lewat, Sambil Buang...

N mengatakan, pedagang setempat membuang sampah di median jalan karena tidak ada tempat pembuangan sampah di sekitar kawasan itu.

Ia juga mengaku membuang sampah di tengah jalan karena mengikuti kebiasaan pedagang setempat.

"Ya kita mengikuti yang dulu saja, yang lama," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com