JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus Corona varian Omicron di DKI Jakarta kian meluas.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada Minggu (30/1/2022), tercatat ada 2.892 kasus varian Omicron.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.581 kasus karena pelaku perjalanan luar negeri dan 1.311 kasus transmisi lokal.
Dalam sepekan terakhir, terdapat peningkatan kasus yang signifikan. Pada 24 Januari tercatat ada 1.583 kasus varian Omicron. Jumlah ini bertambah menjadi 1.697 kasus sehari berikutnya.
Kemudian pada 26 Januari, Dinas Kesehatan mencatat ada 1.922 kasus varian Omicron, 27 Januari menjadi 2.404 kasus, dan 28 serta 29 Januari sebanyak 2.525 kasus.
Baca juga: Omicron Telanjur Menyebar di Indonesia, Kenali dan Kendalikan!
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat tak menganggap remeh penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Meski berdasarkan hasil riset Omicron disebut tak memiliki gejala fatal, namun varian ini sudah menelan korban jiwa.
"Sekalipun Omicron tidak berbahaya seperti varian Delta, tapi jangan dianggap enteng karena ada kasus Omicron yang meninggal di Jakarta sekalipun memang ada komorbid," kata Riza, Minggu (30/1/2022).
Riza menuturkan, lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron memengaruhi tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) perawatan pasien.
BOR di Jakarta sudah mencapai 56 persen. Artinya, dari 4.361 tempat tidur yang disiapkan untuk perawatan, kini sudah terisi 2.426 pasien.
Begitu juga dengan 651 tempat tidur di ICU yang tersedia sudah terisi 152 pasien.
"ICU-nya sudah 19 persen, naik lagi," kata Riza.
Riza meyakini, kasus Omicron akibat transmisi lokal akan mendominasi ketimbang kasus karena pelaku perjalanan luar negeri.
"Ini sebentar lagi terbalik. Sebelumnya kasus impornya yang besar, sekarang yang lokal," ucap dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron di Jakarta Didominasi Transmisi Lokal
Kasus positif Covid-19