Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamen di Depok Dirudapaksa secara Bergilir oleh Lima Kawannya

Kompas.com - 31/01/2022, 16:44 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pengamen berinisial AF (19) dilaporkan menjadi korban rudapaksa oleh lima temannya sesama pengamen.

Kasat Reskrim Polrestro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, kejadian bermula saat korban tengah beristirahat di bawah jembatan jalan akses UI, Depok Jawa Barat, Sabtu (29/1/2022) malam.

Lima pelaku, berinisial PSW (26), I (26), AP (26), MF (19), dan A, kemudian mengajak korban untuk berkumpul bersama.

Baca juga: Cerita Anak 6 Tahun Usai Disetubuhi Tukang Siomay, Celana Dalam Dicuci Pelaku, Airnya Diminum

Saat AF hendak pulang ke rumahnya, salah satu pelaku menahan korban dan mengancam akan melakukan kekerasan jika korban bersikeras pulang.

"Di sana ada minum-minuman keras. Kemudian saat si korban ini mau pulang, ditahan oleh salah satunya. Kemudian diancam menggunakan pecahan kaca atau beling," ujar Yogen kepada wartawan, Senin (31/1/2022).

"Lalu terjadilah kejadian pencabulan hingga pemerkosaan tersebut. Digilir dengan yang lain juga".

Korban sempat melaporkan kejadian tersebut kepada masyarakat sebelum melapor ke polsek. Kasus kemudian dilimpahkan ke Polres Depok untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Awalnya lapor ke masyarakat Beji, Pondok Cina. Terus ke Polsek baru dilimpahin ke kita kejadian kejahatan perempuan makanya dialihkan ke polres," lanjut Yogen.

Baca juga: Polisi Masih Buru Tukang Siomay yang Setubuhi Anak Berusia 6 Tahun di Jagakarsa

Pihak kepolisian saat ini telah meringkus empat orang pelaku dan mereka telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan. Satu orang masih buron.

"Sudah ditahan, hari ini sudah tersangka semua. Sempat ada yang kabur satu orang atas nama A. Saat ini menjadi DPO polisi," katanya.

Atas kasus tersebut, para tersangka dikenakan Pasal 285 dan atau 289 Pemerkosaan dan atau Pencabulan KUHP, dengan hukuman penjara di atas 5 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com