"BOR itu cepat naik turun, karena ada yang masuk, tapi ada yang keluar untuk isolasi mandiri (isoman) di rumah," kata Isman.
Menurut Isman, sudah banyak pasien yang melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
Ia menjelaskan, sebagian besar pasien Covid-19 yang dirawat memiliki penyakit jantung atau bergejala berat.
"Karena kita RS khusus jantung, jadi pasien kita banyak pasien jantung. Jadi, pasien jantung yang terkena Covid-19 itu memiliki gejala berat lantaran penyakit jantungnya," jelas dia.
Pasien-pasien tersebut pun kemudian dirawat hingga sekitar lima hari.
Jika kondisi jantungnya dianggap bagus, maka pasien akan disarankan untuk melakukan rawat jalan sekaligus isolasi mandiri di rumah.
"Asal minum obat jantung yang bagus," jelas dia.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Harapan Kita Melonjak Tajam Sepekan Ini, 33 Pasien Masuk dalam Sehari
Meski demikian, terdapat beberapa pasien yang meninggal dunia. Saat lonjakan Covid-19 pada awal tahun ini, ada tiga kasus kematian akibat Covid-19 di RS Jantung Harapan Kita.
"Kebetulan dia sedang Covid-19, jadi dilaporkan Covid-19. Namun, secara penyebabnya, pasien meninggal karena penyakit jantung," pungkas dia.
Lonjakan kasus dalam sepekan
Lebih jauh Isman mengatakan menjelaskan, tingginya tingkat keterisian tempat tidur ini lantaran jumlah pasien Covid-19 melonjak tajam dalam sepekan terakhir
"Seminggu lalu mulai lonjakan. Tiga minggu lalu itu pasien masuk hanya satu dua orang, tiba-tiba seminggu ini mulai banyak," kata dia.
Lonjakan tertinggi terjadi tiga hari lalu. Terdapat 33 pasien Covid-19 dalam sehari.
"Seminggu ini mulai banyak, awalnya delapan pasien, lalu bertambah menjadi 10 orang, lalu 12, lalu 16 orang. Sempat paling tinggi tiga hari lalu itu 33 pasien," imbuhnya.
Baca juga: Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Capai 61 Persen
Meski terjadi lonjakan pasien, Isman memastikan ketersediaan alat kesehatan hingga kesiapan tenaga kesehatan tak jadi persoalan.
"Stok oksigen dan ventilator masih cukup, masih dalam keadaan oke, masih siap. Banyak dari pemerintah," kata Isman.
"Tenaga kesehatan tidak kurang, masih cukup jumlahnya. Jam kerja masing-masing tenaga kesehatan pun masih normal, belum ada sampai piket dengan waktu berlebihan," ungkapnya.
Isman berharap pihaknya tak perlu sampai menerapkan skenario terburuk. Ia mengatakan, lonjakan kasus yang tiba-tiba meningkat ini, diharapkan bisa turun dengan cepat pula.
"Semoga lonjakan Covid-19 cepat turunnya, jika memang cepat naiknya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.