Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Holywings Bogor Ubah Konsep, Jadi Resto Keluarga agar Diizinkan Beroperasi oleh Bima Arya

Kompas.com - 09/02/2022, 11:48 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Restoran dan kafe Holywings selama ini identik dengan tempat nongkrong anak muda yang hendak menikmati minuman keras sembari clubbing.

Namun, Holywings di Kota Bogor mempunyai konsep yang berbeda. Ini karena syarat ketat yang diberikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.

Bima Arya Sidak Restoran Saat Masih Dibangun

Bima Arya mulai menyoroti rencana keberadaan Holywings Bogor saat bangunan resto itu masih dalam pembangunan. Ia bersama jajaran melakukan inspeksi mendadak ke restoran yang terletak di Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, itu pada 9 Januari lalu.

Bima mengakui saat itu sudah menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) untuk Holywings Bogor karena persyaratan teknis untuk pembangunan restoran sudah terpenuhi.

Namun, ia menegaskan, Pemkot Bogor tak akan mengizinkan Holywings untuk menjual minuman keras dengan kadar alkohol di atas 5 persen dan menggelar acara musik DJ. 

"Untuk menjual minol apalagi ada aktivitas DJ dan lain-lain, kami tidak akan izinkan. Jadi, bagi warga atau dari luar kota yang ingin bersantai menikmati minol, silakan ke kota sebelah, kota tetangga, tidak di Kota Bogor," kata Bima saat itu.

Baca juga: Tak Izinkan Holywings Jual Miras di Atas 5 Persen, Bima Arya: Silakan ke Kota Sebelah, Tidak di Bogor

“Kalau di bawah 5 persen itu adalah kewenangan pemerintah pusat, tapi di atas 5 persen ada otoritas kami di sini," sambungnya.

Bima berpandangan, sejauh ini keberadaan kafe Holywings di kota-kota lain banyak menimbulkan persoalan dan perlu dicermati lebih lanjut. Oleh karena itu, ia memberi peringatan sejak awal agar tidak kecolongan. 

"Silakan berbisnis di Kota Bogor, tetapi kalau sama dengan kota lain, saya tidak akan izinkan," katanya. 

Baca juga: Langgar Aturan PPKM, Holywings Tebet Didenda Rp 50 Juta dan Ditutup Sepekan

Holywings Ubah Konsep demi Penuhi Syarat Beroperasi

Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya mengaku telah mengubah konsep Holywings seperti permintaan Bima Arya.

Ivan menjelaskan, setelah dipaparkan konsep dan peraturan yang ada di Kota Bogor, pihaknya langsung mengubah konsep bar menjadi resto keluarga.

“Kita sesuaikan mengikuti dengan peraturan Kota Bogor," kata Ivan.

Ivan menambahkan, Holywings Kota Bogor juga mengikuti kearifan lokal dengan menjual makanan tradisional khas kota tersebut.

"Ini pertama kali, belum pernah ada konsep dengan makanan dan minuman dengan kearifan lokal, baru ada di sini. Kita sinergi dengan pemerintah daerah, inilah Holywings Cafe Kota Bogor,” ungkap Ivan.

Baca juga: Bima Arya Akui Tak Gentar Hadapi Sosok di Balik Bisnis Kafe Holywings

Salah satu pemegang saham Holywings, Hotman Paris Hutapea, memastikan bahwa Holywings bukanlah tempat untuk mabuk-mabukan dan jual beli narkotika

“Tidak ada jual beli narkoba. Praktis tidak ada yang mabuk karena memang melihat ruangan sebesar itu, orang saling jaga diri,” kata Hotman.

Bima Arya Hadiri Pembukaan Holywings Bogor

Bima Arya belakangan kembali mendatangi restoran Holywings Bogor pada Selasa (8/2/2022). Kali ini ia diundang untuk menghadiri pembukaan resto tersebut.

"Saya datang ke sini untuk memastikan. Ada aturan yang harus dipahami, dituruti, dan dijalankan," kata Bima.

Dalam kesempatan itu, Bima kembali mengingatkan Holywings untuk mematuhi aturan yang sudah disepakati bersama. Pertama, tidak menjual minuman beralkohol di atas 5 persen.

Kedua, tidak menampilkan stage act performance seperti disjoki. Bima hanya mengizinkan pengelola menyuguhkan pertunjukan musik atau live music.

Persyaratan lainnya, Bima meminta agar pengelola harus memperhatikan kearifan lokal, salah satunya menyediakan minuman bandrek dan bajigur yang merupakan ciri khas dari menu orang Sunda.

Baca juga: Bima Arya Izinkan Holywings di Bogor Beroperasi dengan Sejumlah Syarat

 

Bima pun memastikan pihaknya akan terus mengawasi operasional Holywings.

"Kita akan kontrol ketat semua," sambung Bima.

Bima menyampaikan, Kota Bogor adalah kota yang ramah untuk berinvestasi. Tetapi, kata Bima, ada catatan yang harus dipenuhi oleh para investor.

Salah satunya, investor harus menyesuaikan diri dengan karakter dan visi Kota Bogor sebagai kota yang ramah keluarga dan religius.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com