Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik, Sejumlah Perajin Tahu dan Tempe di Depok Gelar Aksi Damai

Kompas.com - 21/02/2022, 10:04 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah perajin tahu dan tempe di Kota Depok bakal melakukan aksi unjuk rasa pada hari ini. Hal itu menyusul akibat melambungnya harga kedelai.

Koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Sugimin mengatakan bahwa aksi ini akan dilakukan secara damai agar aspirasi mereka dapat tersampaikan dengan baik.

"Jadi aksi kita itu teatrikal, artinya supaya pesan ini sampai ke semua pihak. Jadi ini aksi damai," kata Sugimin, saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/2/2022).

Rencananya, aksi ini juga bakal dihadiri oleh perajin tabu dan tempe di seluruh Depok, yang akan dimulai pukul 10.00 WIB di Sentra Produksi Tempe, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Sugimin memastikan aksi digelar dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan bakal dilakukan secara damai.

Baca juga: Minta Produsen Tahu Tempe Tidak Mogok Produksi, Disperindag Kota Bekasi: Ukuran Bisa Dimodifikasi

"Mulai pukul 10.00 WIB, untuk seluruh (perajin tahu dan tempe) di Depok. Suasana pada pandemi seperti ini kita menjaga prokes dan imbau ke kawan-kawan aksi ini aksi damai," ujar Sugimin.

Dia menyatakan, permasalahan kenaikan harga kedelai selalu terjadi setiap tahun secara bertahap. Karena hal itu, dia berharap tuntutan perajin tahu tempe dapat segera diatasi pemerintah.

"Karena dari tahun 2008 ya begini-begini saja, cuma hanya (tuntutan aksi ini) dikembalikan ke Bulog saja urusan kedelai ini, sama seperti beras supaya harganya tidak naik terus seperti panjat pinang," ujar Sugimin.

"Harus ada batasan, jangan sampai setiap hari, kita belanja naik-naik terus. Kalau naik terus kan nanti kita enggak tahu polanya seperti apa," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, Mulai hari ini para perajin tahu dan tempe di Pulau Jawa akan mogok produksi selama tiga hari, yakni Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu di Depok Bakal Mogok Produksi

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin, aksi mogok tersebut merupakan respons terhadap mahalnya harga kedelai di pasaran saat ini.

"Rencananya 21, 22, 23 Februari (aksi mogok dilakukan), kalau pemerintah tidak mengabulkan tuntutan kami," kata Aip kepada Kompas.com, Minggu (20/2/2022).

Menurut dia, awalnya hanya perajin di Jabodetabek dan Jawa Barat yang akan melakukan aksi mogok ini. Namun, secara sukarela perajin di Banten, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur menyatakan ikut aksi mogok tersebut.

Aip mengatakan, saat ini harga kedelai diperdagangkan di kisaran harga Rp 11.000. "Dari harga Rp 9.000 sekarang sudah Rp 11.000," sebutnya.

Oleh karena itu, perajin menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran. Apabila tuntutan ini terpenuhi, maka produksi tahu dan tempe akan kembali dilanjutkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com