Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Tanah yang Kurang Baik Jadi Kendala Pembangunan Sirkuit Formula E

Kompas.com - 24/02/2022, 20:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer senior PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo mengakui, persoalan kualitas tanah dasar yang kurang baik menjadi kendala pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara.

"Tanah dasar kita kurang bagus, tapi itu tidak menjadi alasan tidak bisa (membangun) karena tanah dasar ini bisa diperbaiki dengan teknologi," kata Ari, saat memberikan keterangan, Kamis (24/2/2022).

Kendala lainnya yakni cuaca yang disiati dengan mempercepat kedatangan stok bahan pembangunan. Dengan demikian, proses pengerjaan bisa langung dilanjutkan ketika hujan reda.

Baca juga: Jaya Konstruksi Optimistis Pembangunan Sirkuit Formula E Rampung April

Diketahui, lintasan sirkuit Formula E di zona 5 merupakan tempat pembuangan lumpur yang tanahnya masih lunak.

Oleh sebab itu, kontraktor menggunakan puluhan ribu batang kayu galang untuk proses pemadatan tanah.

Kayu galang digunakan untuk proses cerucuk yang berfungsi sebagai proses pemadatan tanah lunak.

Cerucuk merupakan metode pemadatan tanah menggunakan batang kayu. Ketika batang kayu dimasukkan ke tanah, kepadatan tanah akan bertambah karena volume kayu.

Selain kayu galang, proyek konstruksi sirkuit Formula E juga menggunakan material bambu.

Material bambu digunakan untuk melapisi bagian bawah sirkuit agar tanah lunak tempat pembuangan lumpur tidak turun saat lintasan selesai dibangun.

"Yang lainnya, kami tambahkan jumlah alatnya," ujar dia.

Baca juga: Jakpro Didesak Umumkan Pihak Sponsor Formula E Jakarta

Menurut Ari, proses pembanguna sirkuit sudah mencapai 30 persen.

Meski baru 30 persen, pihaknya optimistis sirkuit sudah bisa digunakan untuk ajang balap mobil elektrik itu pada 4 Juni 2022..

"Sudah 30 persen dan saya optimistis kami selesai bulan April," kata Ari.

Ari mengatakan, pengerjaan sirkuit Formula E tersebut rampung pada April agar ada waktu untuk melakukan inspeksi.

Dalam satu minggu ke depan, kata dia, pihaknya akan menyelesaikan pekerjaan dasar yang dilanjutkan dengan pengaspalan.

Menurut dia, pengerjaan sirkuit utama bisa diselesaikan dalam tiga minggu hingga satu bulan ke depan.

"Pekerjaan hotmix kira-kira akan memerlukan waktu kurang lebih sekitar 3 minggu," kata dia.

Baca juga: Ketua Fraksi PDI-P Optimistis Sirkuit Formula E Bisa Selesai Tepat Waktu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com