Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Keamanan, Pelaku Pembunuhan di Jatibening Estate Tak Ikut Jalani Rekonstruksi

Kompas.com - 25/02/2022, 21:22 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan seorang perempuan di Jatibening Estate tidak ikut menjalani rekonstruksi di tempat kejadian perkara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022).

Pelaku turut dibawa ke TKP, namun tidak ditunjukkan kepada keluarga korban dan warga yang ikut melihat proses reka adegan.

"Tersangka hadir, tapi kenapa tidak kita keluarkan, itu masalah keamanan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Ivan Aditira, Jumat.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Pembunuhan Wanita di Jatibening Estate

Ivan mengatakan, pihaknya khawatir keterlibatan pelaku saat rekonstruksi akan menimbulkan kericuhan dan provokasi yang justru mengganggu.

Menurut Ivan, total ada 19 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut.

Selain polisi, hadir pula perwakilan dari Kejaksaan Negeri Bekasi Kota.

"Jaksa yang ditunjuk JPU (Jaksa Penuntut Umum), yang sudah ditunjuk untuk pegang berkas itu," kata Ivan.

Ia menambahkan bahwa rekonstruksi berjalan dengan lancar dan seluruh keterangan sudah sesuai.

"Ini nanti tinggal menunggu hasil dari keyakinan Jaksa untuk diteliti berkasnya," ujarnya.

Baca juga: Fakta Pembunuhan di Jatibening, Pelaku Teman Sendiri dan Polisi Usut Dugaan Cinta Sesama Jenis

Kasus pembunuhan terhadap perempuan berinisial HS (53) terjadi di wilayah Jatibening, Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku berinisial RH (54) diketahui merupakan teman korban yang juga perempuan.

Peristiwa pembunuhan terjadi pada Selasa (11/1/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki mengatakan, peristiwa pembunuhan terjadi di rumah kakak tersangka, yaitu MG.

Kasus ini bermula ketika korban yang merasa tidak enak badan meminta untuk dikerok oleh pelaku.

"(Saat itu) korban merasa kurang enak badan minta tolong untuk dikerok karena masuk angin," ungkap Hengky.

Saat itulah pembunuhan terjadi. Pelaku menyerang korban dengan cara menyayat leher korban dari belakang menggunakan sebilah pisau dapur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com