DEPOK, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang lelaki membekap perempuan yang tengah berjalan di Perumahan Reni Jaya Lama, Jalan Wijaya Kusuma, Pondok Petir, Depok, beredar di media sosial.
Berdasarkan video yang diunggah di akun Instagram @depok24jam_official, terlihat korban melakukan perlawanan saat dibekap pelaku yang datang dari belakang korban.
Dalam keterangan video tersebut ditulis bahwa korban pada saat itu hendak berangkat kerja, lalu tiba-tiba dibekap dari belakang.
"Saat brangkat kerja tiba-tiba korban dibekap dari belakang alhamdulillah nya korban melawan dan teriak minta tolong dan membuat si pelaku kabur. Kejadian Sabtu 5 maret 2022," demikian keterangan video tersebut.
Baca juga: Tes PCR/Antigen Dihapus Sebagai Syarat Perjalanan, Warga Khawatir Penularan Makin Parah
Perempuan tersebut adalah F (24), seorang asisten rumah tangga (ART). F bercerita, ia dibekap saat berangkat kerja menuju rumah majikannya sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat itu ia tak mengetahui ada seorang pria yang mengikutinya dari belakang.
"Pas mau berangkat kerja, jam 05.30 pagi. Saya jalan kaki ke tempat kerja. Terus tiba-tiba ada orang mencoba membekap dari belakang," kata F saat ditemui, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Anggaran Sirkuit Formula E Membengkak, M Taufik: Itu Kan Bukan Dana DKI, Kenapa Ribet?
F mengaku tak menyadari kehadiran orang tersebut. Ia pun panik saat mulutnya dibekap oleh seorang pria yang tak diketahuinya itu.
"Saya panik, kalau dilihat di (rekaman kamera) CCTV itu saya berontak, terus teriak sambil nangis. Dia (pelaku) langsung menutup mulut saya, tapi enggak kencang jadi saya bisa teriak," ungkap F.
Saat itu, F berteriak meminta pertolongan. Pelaku kemudian melarikan diri lantaran aksinya diketahui oleh seorang warga.
"Dia membekap mulut saya, enggak ke bagian lain. Saya terus teriak lalu kayaknya pelaku lihat bapak-bapak berdiri di depan (sekitar) saya terus dia (pelaku) langsung lari," terang dia.
Baca juga: PPKM Turun ke Level 2, Pemprov DKI Buka Opsi Belajar Tatap Muka Kembali 100 Persen
Atas kejadian itu, F merasa trauma berjalan sendirian. Ia pun telah memberikan keterangan kepada polisi untuk dilakukan penindakan lebih lanjut terhadap pelaku.
"Iya trauma. Kalau jalan sendiri kayak merasa ada orang di belakang tapi ternyata enggak ada gitu," ungkap F.
"Semalam sudah ada dari kepolisian datang ke rumah, nanya-nanya juga, saya sudah kasih bukti CCTV juga. Katanya lagi di proses," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.