Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rismawati, Petugas PPSU Penyandang Disabilitas di Kelurahan Ancol yang Selalu Bersemangat

Kompas.com - 10/03/2022, 14:46 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Mereka harus menulis di secarik kertas atau di ponsel ketika hendak meminta bantuan Risma.

"Iya pakai tulisan, cuma ini kan karena sekarang lagi tradisinya pakai masker jadinya pakai tulisan. Kalau komunikasi di rumah sih biasa, dia melihat gerak bibir. Jadi gerak bibir ibu, kalau ibunya ngomong apa dia tahu. Cuma karena pakai masker, mau tidak mau harus pakai tulisan. Lewat HP atau kertas," kata Chaterina.

Sama seperti saat Risma bersekolah, Chaterina juga setiap hari mengantarjemput Risma bekerja ke kantor Kelurahan Ancol yang tak begitu jauh dari kediamannya di Kampung Lodan.

Dia mengatakan, pagi-pagi selalu mengantar Risma bekerja, dan menjemputnya kembali pada pukul 17.30 WIB.

Risma hanya mendapat jatah libur setiap hari Sabtu, ujar dia, pada hari libur itu Risma kerap membantunya melakukan pekerjaan rumah tangga.

"Biasanya nyapu, ngepel, ngeberesin kamar dia sendiri gitu, gosok. Kalau sehari-hari memang enggak bisa bantuin karena berangkatnya pagi, pulangnya udah sore," kata dia.

Dukungan dari Keluarga dan Lingkungan Kerja

Chaterina bersyukur anaknya mendapat dukungan yang positif dari tempatnya bekerja, baik rekan kerja maupun atasan.

Menurut dia, hal itu pula yang membuat Risma bisa betah bekerja sebagai petugas PPSU di Kelurahan Ancol sejak 2019 hingga kini.

"Alhamdulillah pada baik semua. Orangnya pada dukung, kayak Risma belum tahu apa yang harus dikerjakannya, dikasih tahu dulu caranya begini, tempatnya di sini," kata Chaterina.

"Teman-temannya, atasannya mau mengarahkan dengan baik, makanya Risma alhamdulillah betah di situ karena semua di tempat kerja mendukung, memberi arahan kalau Risma kurang paham," lanjut dia.

Tak hanya itu, keluarga juga terus mendukung pilihan Risma untuk bekerja sebagai petugas PPSU. Terlebih hal tersebut merupakan keinginan dari Risma sendiri.

Sebagai orangtua, ujar Chaterina, dia hanya bisa memberikan sokongan doa dan semangat aja.

"Semua keluarga mendukung, enggak ada yang melarang atau bagaimana, karena itu sudah keinginannya.

Alhamdulillah untuk semangatnya, memang saya acungi jempol," kata dia.

Tak Sedikit yang Memandang Sebelah Mata

Chaterina mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, Risma merupakan anak yang cenderung tertutup dan jarang berkumpul dengan teman-teman seusianya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com