Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Depok Petakan Wilayah Rawan Tawuran, Paling Sering Terjadi di Pancoran Mas

Kompas.com - 10/03/2022, 18:49 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Aksi tawuran antar remaja sering terjadi di Kota Depok, Jawa Barat, dalam beberapa waktu ke belakang.

Sekelompok remaja sebelumnya menyerang dan membacok tiga warga Situ Pitara Siwagandu, Pancoran Mas, dan kelompok lainnya berencana melakukan tawuran di Bojongsari dengan membawa 13 senjata tajam.

Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan pihaknya telah memetakan lima titik rawan terjadinya tawuran. Daerah paling sering terjadi tawuran adalah di Pancoran Mas.

"Pancoran Mas, Sukmajaya, Cimanggis, Sawangan, Bojonggede. Namun, paling banyak Pancoran Mas yang sering terjadi tawuran," kata Imran di Polres Metro Depok, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Bangunan Liar di Bantaran Rel Dibongkar Usai Penggerebekan Narkoba Kampung Bahari, Wali Kota: Untuk Shock Therapy

Pihaknya pun kemudian mengatur strategi agar aksi kriminal tersebut bisa dicegah.

"Kami dari Polrestro Depok, kami rubah pola patroli. Karena mereka (para gangster) biasa beraksi antara jam 2-4 pagi, jadi kami perbanyak personel bergantian antara personel Polres dan Polsek," ujar dia.

Selain itu, Imran juga telah membentuk tim untuk membasmi tawuran antar remaja. Melalui tim yang dibentuknya, Imran mengaku dapat menggagalkan tindak tawuran di Depok.

"Kami sudah buat semacam Tim Perintis Presisi, Opsnal Reserse, Narkoba, Sabara, itu sudah kami lakukan mereka patroli secara bergantian, dan itu terbukti beberapa tawuran bisa digagalkan," terang Imran.

"Malam minggu itu ada dua, yang digagalkan, kemarin malam dua. Ada empat jadinya," sambung dia.

Baca juga: Polisi Masih Jaga Kampung Bahari Selama 24 Jam Usai Penggerebekan Narkoba

Untuk mengantisipasi tindak tawuran antar remaja, orang tua diharapkan untuk mengawasinya anak-anak mereka dengan lebih ketat.

"Setelah kejadian ini kami berhasil antisipasi beberapa tawuran. Kami juga imbau agar orang tua lebih ketat mengawasi anaknya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com