Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem di Tangsel: Turun Hujan Es Disertai Angin Kencang, Kaca Balai Kota Pecah hingga Pagar Ambruk

Kompas.com - 15/03/2022, 09:38 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem melanda wilayah Tangerang Selatan, Banten, dan sekitarnya pada Senin (14/3/2022) sore.

Hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB.

Sejumlah warga bahkan memberi kesaksian melihat butiran es sebesar kerikil yang ikut turun bersama hujan tersebut.

Hujan es

Martina, warga Pondok Benda, Pamulang, Tangsel, mendengar suara benda seperti kerikil jatuh dari atas langit.

"Kayak hujan batu, tumben berisik kanopi," ujarnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Angin Kencang hingga Hujan Es Terjang Tangsel dan Sekitarnya Senin Sore

Warga pamulang lainnya, Munifah, mengatakan bahwa hujan disertai angin kencang yang menyerupai badai.

"Hujannya deras banget, plus angin dan petir. Tempat sampah di depan rumah pada terbang," bebernya.

Penjelasan BMKG

Hujan es disertai angin kencang terjadi di wilayah Tangerang Selatan, Bantan , Senin (14/3/2022) sore.KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA Hujan es disertai angin kencang terjadi di wilayah Tangerang Selatan, Bantan , Senin (14/3/2022) sore.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, cuaca tersebut disebabkan periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

"Tipikal cuaca di periode peralihan seperti ini adalah hujan lebat dengan durasi singkat, 1-3 jam, dan disertai angin kencang, puting beliung, bahkan kadang hujan es," kata Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Khusus untuk hujan es, kata Fachri, hal itu disebabkan adanya faktor dinamika atmosfer.

"Yaitu adanya suplai uap air yang cukup banyak dan adanya daerah pertemuan/pelambatan angin yang dapat menyebabkan tumbuhnya awan-awan kumulonimbus yang dapat menyebabkan terjadinya hujan es," kata Fachri.

Baca juga: Hujan Es hingga Angin Kencang Landa Tangsel, Pagar dan Tanaman Warga Rusak

Fachri mengatakan, cuaca ekstrem masih mungkin terus terjadi di daerah Jabodetabek selama periode peralihan musim hujan ke musim kemarau.

BMKG memprediksi, cuaca ekstrem baru akan berakhir pada awal musim kemarau atau sekitar awal Mei.

Prakirawan BMKG wilayah II Ciputat Hilma Nurul juga mengatakan, hujan es yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan disebabkan oleh awan kumulonimbus.

"Kejadian hujan es yang terjadi di Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, disebabkan oleh sekumpulan awan kumulonimbus," ujar Hilma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com