Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Siomay Pemerkosa Anak di Jaksel Belum Ditangkap, Kak Seto Singgung Tagline Presisi Kapolri

Kompas.com - 15/03/2022, 11:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum tertangkapnya tukang siomay berinisial K alias Tebet yang memperkosa anak perempuan, ZF (6) menjadi perhatian Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Diketahui, aksi tersebut terjadi di rumah kontrakan korban di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Januari 2022.

Kasus itu pun telah dilaporkan oleh ayah korban berinsial MBR ke Polres Jakarta Selatan pada 24 Januari 2022.

Baca juga: Kesal Tukang Siomay Pemerkosa Anaknya Belum Ditangkap, Ibu di Jagakarsa: Keadilan Hanya untuk yang Punya Uang

Ketua LPAI, Seto Mulyadi menyayangkan pelaku yang saat ini masih berkeliaran setelah melakukan aksi pemerkosaan terhadap anak di bawah umur.

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu mempertanyakan konsep atau tagline Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Ini kan artinya Presisi yang diandalkan bapak kapolri apalagi ini menyangkut soal perlindungan anak. Sangat sayang sekali," kata Kak Seto saat dihubungi, Selasa (15/3/2022).

Kak Seto mengungkapkan, selama ini LPAI telah bekerja sama dengan Mabes Polri, khususnya dalam penanganan kasus kekerasan anak.

Dengan demikian, belum ditangkapnya pelaku dikhawatirkan menimbulkan kembali penilaian negatif dari masyarat soal kinerja Polri.

Baca juga: Tukang Siomay yang Setubuhi Bocah 6 Tahun di Jagakarsa Diduga Kabur ke Luar Kota

"Pernah dulu juga ada (hashtag) percuma lapor polisi dan sebagainya. Jangan sampai itu (Presisi) dikotori dengan tidak kecermatan, kecepatan dari para petugas di bawah," kata Kak Seto.

Menurut Kak Seto, LPAI bakal menyambangi rumah ZF guna mengetahui perkembangan penanganan psikologi korban usai insiden pencabulan dan pemerkosaan itu.

"Saya akan ke (rumah) korban dulu, untuk memastikan seberapa jauh kondisinya sekarang," ujar Kak Seto.

Kak Seto mengatakan, penanganan korban harus diutamakan guna memulihkan psikologi atas perbuatan tak terpuji pelaku.

Namun Kak Seto belum dapat memastikan mengenai waktu kedatangannya nanti di rumah korban.

Baca juga: Bocah 6 Tahun di Jagakarsa Disetubuhi Tukang Siomay Berujung Trauma Bertemu Lelaki

"Seperti kemarin saya lihat ada kasus di Jakarta Utara, Tangsel dan Tangerang itu kodisi sudah mulai gembira. Itu penanganan selain keluarga ada penanganan profesional," ucap Kak Seto.

Sebelumnya, ibu korban berinsial M mempertanyakan hasil penyelidikan polisi terhadap kasus pemerkosaan putrinya yang telah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com