Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemeriahan Parade MotoGP di Jakarta, Saat Sorak-sorai Warga untuk Marc Marquez dkk Tak Henti-henti...

Kompas.com - 17/03/2022, 09:54 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Parade MotoGP di Jakarta telah digelar begitu meriah dan mendapat sambutan baik dari masyarakat Indonesia.

Terhitung sebanyak 600 peserta mengikuti konvoi pada Rabu (17/3/2022).

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo mengatakan, 600 peserta parade MotoGP ini dibagi tiga grup, yakni grup A, B, dan C.

"Terdiri dari 20 pebalap MotoGP muda, rombongan kedua ada 60 pebalap dari pabrikan termasuk dari Pertamina, kemudian ada grup C di belakangnya antara 300-500 komunitas sepeda motor yang ada di Jakarta," ujar Sambodo, Rabu.

Baca juga: 5 Kejadian Menarik Saat Parade MotoGP, Aksi Burnout Marc Marquez sampai Ojol Jadi Pembalap

Adapun rute yang dilewati pebalap yakni kawasan Medan Merdeka dan Jalan MH Thamrin mengarah ke Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Presiden Joko Widodo melepas rombongan parade dari kawasan Istana Merdeka.

Warga teriakkan nama-nama pebalap

Sejumlah warga naik ke pagar Hotel Kempinski, Jakarta Pusat untuk melihat pebalap MotoGP,  Rabu (16/3/2022).KOMPAS.com/Tria Sutrisna Sejumlah warga naik ke pagar Hotel Kempinski, Jakarta Pusat untuk melihat pebalap MotoGP, Rabu (16/3/2022).
Antusiasme masyarakat menonton parade MotoGP pun tak terbendung.

Mereka memenuhi sisi Jalan Medan Merdeka Barat sampai Jalan MH Thamrin demi melihat iring-iringan 20 pebalap MotoGP dari kawasan Istana Merdeka sampai Bundaran HI.

Saat para pebalap selesai melakukan parade dan beranjak masuk ke dalam lobi Hotel Indonesia Kempinski di kawasan Bundaran HI, masyarakat meneriakkan nama pebalap, seperti Marc Marquez.

"Marquez, I love you," teriak warga dari atas pagar.

"Jack Miller, I love you," sahur warga lainnya.

Baca juga: Antusiasme Warga Tonton Parade MotoGP, Rela Naik Pohon dan Pagar Berduri karena Tak Bisa ke Mandalika

Sementara itu, warga yang berada di luar pagar hotel tampak antusias mengambil foto dan melambaikan tangan ke arah para pebalap.

Petugas kepolisian yang berjaga meminta warga tidak berkerumun untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi.

"Tolong bapak-bapak, ibu-ibu, ini masih PPKM, jangan berkerumun," teriak petugas di lokasi.

Meski begitu, para warga tak mengindahkan imbauan petugas. Mereka tetap bertahan untuk melihat para pebalap MotoGP di area hotel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com