Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Jakarta: 1.477 Pasien Meninggal Saat Gelombang Omicron, Vaksinasi Booster Kurang Diminati

Kompas.com - 18/03/2022, 09:07 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski penularan kasus Covid-19 di Jakarta terus menurun, pada 17 Maret 2022, angka kasus aktif berjumlah 15.899 kasus atau 1,3 persen dari total kasus Covid-19 yang pernah ditemukan selama pandemi di Ibu Kota.

Adapun angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 1.224.167 kasus dengan rincian 1.193.225 orang sembuh, 15.899 pasien dalam perawatan, dan 15.043 pasien meninggal dunia.

Baca juga: Wagub DKI: BOR RS Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta 21 Persen, ICU 31 Persen

Kendati angka kasus harian menurun signifikan dibandingkan puncak gelombang ketiga, penyebaran yang dipicu virus Corona varian Omicron tersebut menyebabkan angka kematian cukup besar.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengungkapkan, tercatat 1.477 pasien Covid-19 meninggal dunia sejak Omicron ditemukan di Jakarta.

"Itu kami analisis dari 1.477 kasus meninggal periode 1 November (2021) sampai 16 Maret (2022)," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/3/2022).

Mayoritas pasien meninggal karena belum mendapat vaksin lengkap

Dwi menjelaskan, mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada gelombang Omicron belum mendapatkan vaksinasi atau tidak melengkapi vaksinasi Covid-19.

"Ternyata 50 persen itu belum vaksin atau vaksinasi baru satu dosis, jadi belum lengkap," kata dia.

Rincian dari 50 persen tersebut, yakni 44 persen pasien Covid-19 meninggal dunia yang belum menerima vaksin sama sekali, kemudian enam persen adalah pasien yang hanya menjalani vaksinasi dosis pertama.

Baca juga: Mengapa Vaksinasi Booster Kurang Diminati? Ini Penjelasan Dinkes DKI

Kemudian, 36 persen korban meninggal dunia sudah menjalani vaksinasi dosis kedua, tiga persen sudah menjalani dosis ketiga atau vaksinasi booster.

"Yang tidak ada data 12 persen," tutur Dwi.

Kasus kematian pasien yang sudah vaksinasi lengkap didominasi lansia dan orang yang menderita komorbid.

Vaksinasi booster kurang diminati

Meski sudah terbukti mengurangi risiko fatal saat terinfeksi Covid-19, vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga di Jakarta masih kurang diminati.

Dwi mengatakan, ada dua alasan warga enggan melakukan vaksinasi booster. Pertama adalah akses ke layanan vaksinasi yang dinilai jauh dari rumah.

Kedua adalah masyarakat yang masih pilih-pilih merek vaksin yang akan disuntikan.

"Bisa jadi (karena pilih-pilih), padahal kan sama saja semua vaksin sudah melalui pengujian," tutur dia.

Baca juga: 1.477 Pasien Covid-19 di Jakarta Meninggal Sejak Omicron Merebak, 50 Persen Belum Divaksin Lengkap

Untuk masalah pertama, Dwi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan pelayanan lebih dekat dengan vaksinasi keliling.

Selain itu, DKI Jakarta setiap hari mengoperasikan 300 lebih sentra vaksinasi agar warga bisa lebih mudah mengakses vaksinasi booster.

Data per 17 Maret 2022, vaksinasi booster yang sudah disuntikan mencapai 1.755.583 dosis. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan vaksinasi dosis pertama 12.439.851 dan vaksinasi dosis kedua 10.491.299.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com