Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Dicatut untuk Penipuan, Begini Modusnya

Kompas.com - 21/03/2022, 17:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Depok diminta berhati-hati dan waspada atas aksi penipuan dengan modus meminta bantuan berupa donasi mengatasnamakan Pemerintah Kota Depok.

Modus tersebut memanfaatkan sosial media bahkan melalui pesan dalam aplikasi Whatsapp kepada warga Kota Depok.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Manto mengatakan, modus penipuan tersebut benar adanya dan meminta masyarakat berhati-hati dan tidak merespon bila menerima pesan tersebut.

Baca juga: Nama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Dicatut Untuk Penipuan Penggalangan Dana Sosial

“Benar. Kami sedang meminta tim untuk mengantisipasinya,” ujar Manto, dikutip dari Tribun Depok, Senin (21/3/2022).

Komplotan penipu itu menggunakan nama-nama pejabat Pemkot Depok dari Wali Kota, Wakil Wali Kota hingga Kepala Dinas Sosial.

Nama Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono, Wali Kota Depok Mohammad Idris, dan Kepala Dinas Sosial Kota Depok Asloe'ah Madjri dicatut pelaku untuk menipu dengan meminta dana bantuan.

Dari hasil sementara yang diketahui dari tindakan pelaku, lanjut Manto, pelaku menggunakan dua nomor berbeda atas nama wali kota.

Pertama, dengan nomor 081331766882 yang mengatasnamakan wali kota. Kedua, melalui nomor 081233187768.

Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Minta Kasus Minyak Goreng Wasilah 212 Diusut Tuntas

“Nomornya berbeda-beda. Yang jelas, kedua nomor itu bukan nomor ponsel Pak Wali,” kata Manto.

Manto menambahkan, modus pelaku dengan cara pura-pura menggalang dana dan meminta uang kepada masyarat.

“Dipastikan itu modus penipuan,” kata dia.

Pelaku menggunakan foto profil berupa wajah Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Kadinsos.

Terkait hal ini, Idris menyampaikan informasi guna meluruskan kejadian yang sebenarnya kepada masyarakat melalui sosial media dan WhatsApp.

Baca juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Depok Capai 86,98 Persen

Pengumuman tersebut berisikan:

Pengumuman Penting!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com