Kak Seto pun menilai bisa saja peristiwa traumatis di masa lalu itu menjadi pemicu sehingga INA sampai tega menganiaya anak majikannya.
"Memang, ini tidak bisa lepas dari pengalaman traumatik yang bisa meledak suatu saat," ujar dia.
Baca juga: Kala Hati Ibu Hancur Menyaksikan Video Rekaman 3 Balitanya Dianiaya 2 ART Tanpa Alasan
Seto menilai, kedua tersangka perlu diperiksa kejiwaannya. Sebab, selain salah satu tersangka yang mengaku mengalami tindak kekerasan di masa lalu, tersangka lainnya ANI, juga adalah seorang ibu.
"Mungkin juga perlu pemeriksaan psikiatri, sebab dilihat, bagaimana pelaku ini meski sudah punya anak, sebagai ibu, tapi kenapa bisa melakukan tindakan ini," kata Seto.
Baca juga: ART Tersangka Penganiayaan Anak Majikan Akan Diperiksa Kejiwaannya
Di sisi lain, Seto mengatakan kedua pelaku mengakui bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah salah.
"Mereka mengakui bahwa tindakan ini merupakan sesuatu yang salah. Mereka pun meminta maaf," ujar dia.
Polisi pun menyatakan akan membawa kedua pelaku untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan ke psikiater di RS Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui apakah tersangka ada kelainan kejiwaan atau tidak," ujar Ardhie.
Ardhie menyebutkan, ketiga korban telah divisum. Hasilnya, mereka mengalami sejumlah luka lebam.
"Tiga-tiganya menerima perlakuan kekerasan. Sudah ada hasil visum juga. Ada luka-luka lebam di perut, pipi, dan tangan," ungkap Ardhie.
Ibu korban, VE alias BF (28), mengatakan bahwa pascakejadian tersebut, kini ketiga anaknya bertingkah cukup berbeda.
Baca juga: Balita Korban Penganiayaan ART Disebut Ibunya Cenderung Kasar dan Takut Melihat Wanita
VE mengatakan, anak kembarnya yang berusia 1,5 tahun menjadi lebih sensitif.
"Anak-anak itu jadi lebih sensitif sama orang. Anak saya yang kecil itu dia kalau ada suara keras itu nangis," kata VE saat ditemui di Mapolsek Cengkareng, Senin.
Selain itu, menurut VE, anak kembarnya terlihat ketakutan dan menangis jika melihat wanita selain dirinya. Sementara itu, anak sulungnya yang berusia 3 tahun pernah dipergoki tengah memukul. Padahal, kata VE, anaknya sebelumnya tidak pernah main tangan.
"Kalau yang besar seperti ada trauma jadi lebih sensitif. Kalo seumpamanya salah satu ada (adiknya) yang nangis, kakaknya itu ikut mukul," kata VE dengan raut wajah bersedih.
Baca juga: Sempat Pulang ke Lampung, ART Terduga Penganiaya Anak di Cengkareng Ditangkap
Atas situasi ini, VE mengatakan akan memeriksakan psikologi anak-anaknya guna langkah trauma healing paska tindak kekerasan yang diterima ketiga anaknya. Selain itu, VE mengaku akan mendampingi ketiga anaknya tanpa bantuan pengasuh ke depannya.
"Sementara kita rawat sendiri sama orangtua saya," pungkas dia.
(Penulis: Mita Amalia Hapsari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.