Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2022, 18:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun (Rusun) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara mendapat fasilitas layanan skrining kesehatan berkenaan pencemaran debu batu bara di wilayah tersebut.

Skrining kesehatan diadakan Puskesmas Cilincing di RPTRA Gabus Pucung yang ada di area rusun.

Puji Yati Ningsih (73), warga Rusunawa Marunda Blok A, mengaku sering memeriksakan kesehatannya karena khawatir dengan paparan debu batu bara.

"Hari ini saya mengikuti skrining kesehatan yang diadakan Puskesmas Kecamatan Cilincing di RPTRA Gabus Pucung. Setelah diperiksa tensi dan lain-lainnya alhamdulillah hasilnya baik," kata Puji, dikutip dari siaran pers, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Dinkes Akan Skrining Kesehatan Warga Marunda yang Terdampak Debu Batu Bara

Sebelumnya Puji mengaku tidak tahu jika lingkungan tempatnya bermukim terpapar debu batu bara.

Selama ini dia menyangka debu-debu yang hinggap di rumahnya adalah debu biasa. Hal itu pun, kata dia, sudah lama terjadi.

"Sampai saat ini debunya juga masih ada apalagi kalau pas nyapu diluar ataupun didalam rumah pasti banyak debunya, kata dia.

Baca juga: Warga Marunda Masih Terdampak Debu Batu Bara, Wagub: Kami Sudah Lakukan Pengawasan bahkan Sanksi

Oleh karena itu, Puji berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah pencemaran debu batu bara yang ditimbulkan oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN).

Apalagi pemerintah juga 1sudah memberikan sanksi administratif kepada PT KCN walau nyatanya belum ada perubahan signifikan.

"Kalau bisa debu batu baranya harus hilang karena ini sangat mengganggu kami yang bermukim di Rusunawa Marunda. Kasihan anak-anak dan cucu saya nantinya mereka juga membutuhkan udara yang bersih dan lingkungan yang nyaman," kata dia.

Baca juga: Cegah Paparan Debu Batu Bara, 300 Masker Dibagikan ke Warga Rusun Marunda

Sebagai informasi, kawasan Rusun Marunda belakangan ini diketahui terkena pencemaran debu batu bara PT KCN yang beraktivitas tak jauh dari lingkungan tersebut.

Setidaknya ada 4 RW yang terdampak debu batu bara tersebut, yakni RW 07, 08, 010, dan 011 Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing.

Termasuk sekolah satu atap di kawasan itu, yakni SDN 05 Marunda, SMPN 209 Jakarta, dan SLBN 08 Jakarta terpapar langsung debu batu bara yang tepat berada di belakang bangunan sekolah.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup telah memberikan sanksi administratif kepada PT KCN.

Sanksi tersebut diberikan setelah PT KCN terbukti melakukan berbagai pelanggaran baik yang ada dalam dokumen lingkungan maupun di lapangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perampokan Alfamart Bekasi, Pelaku Rampas Uang Ratusan Juta dari Brankas

Perampokan Alfamart Bekasi, Pelaku Rampas Uang Ratusan Juta dari Brankas

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Bakal Jalani Tes Kejiwaan

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Bakal Jalani Tes Kejiwaan

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Pelaku Bersenjatakan Celurit dan Pistol

Perampokan Minimarket di Bekasi, Pelaku Bersenjatakan Celurit dan Pistol

Megapolitan
12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jenis S&W hingga Tanfoglio

12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jenis S&W hingga Tanfoglio

Megapolitan
Heru Budi Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan Jadi 'Puskesmas Pembantu'

Heru Budi Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan Jadi "Puskesmas Pembantu"

Megapolitan
Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

Megapolitan
Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

Megapolitan
Seorang Wanita di Cikarang Diduga Tewas Dibunuh, Bibir Bawah Terluka

Seorang Wanita di Cikarang Diduga Tewas Dibunuh, Bibir Bawah Terluka

Megapolitan
Daftar 24 Tempat Parkir Bertarif Disinsentif Mulai 1 Oktober 2023 di Jakarta

Daftar 24 Tempat Parkir Bertarif Disinsentif Mulai 1 Oktober 2023 di Jakarta

Megapolitan
Fakta Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel: Alami Henti Napas dan Jantung, Berujung Tak Sadarkan Diri

Fakta Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel: Alami Henti Napas dan Jantung, Berujung Tak Sadarkan Diri

Megapolitan
Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Megapolitan
24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Megapolitan
Pedagang Onderdil Mengaku Tak Khawatir Usai Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen

Pedagang Onderdil Mengaku Tak Khawatir Usai Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen

Megapolitan
RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com