TANGERANG, KOMPAS.com - Ahli kebakaran, Bambang Heru Saharjo mengatakan, banyak partikel berbahaya yang muncul bahkan sejak titik api pertama kali di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Kota Tangerang, muncul pada pukul 23.00 WIB, 7 September 2021.
Hal itu terungkap saat agenda sidang pemanggilan saksi ahli oleh Kejaksaan Negeri Tangerang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (29/3/2022).
Bambang menyatakan, setidaknya ada empat partikel berbahaya usai titik api itu muncul.
Baca juga: Titik Api di Lapas Tangerang Disebut Muncul Sejak 7 September 2021 Malam
Keempatnya yakni, carbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), partikulat PM 10, dan partikulat PM 2,5.
Saat sidang, Bambang menyatakan bahwa keempat zat itu memang berbahaya.
"Gas berbahaya apa yang muncul (saat kebakaran)?" tanya majelis hakim saat sidang.
"Ya itu, salah satunya CO, SO2, PM10, dan PM 2,5," jawab Bambang.
"Partikel itu muncul karena kebakaran?" majelis hakim kembali bertanya.
"Iya," kata Bambang.
Ditemui seusai sidang, Bambang memaparkan bahwa partikel SO2 sudah muncul di Blok C2 sejak pukul 23.00 WIB pada 7 September 2021.
Diketahui, SO2 merupakan gas beracun dengan bau menyengat.
Dia menyebut, partikel SO2 di Blok C2 saat pertama kali muncul berjumlah 100,55 mikrogram per meter kubik.
Partikel itu kemudian meningkat hingga menyentuh 128,9 mikrogram per meter kubik pada pukul 02.00 WIB pada 8 September 2022
Sama seperti partikel S02, PM 10 dan PM 2,5 juga muncul sejak pukul 23.00 WIB pada 7 September 2022.
Kemudian, partikel CO muncul pukul 00.00 WIB, 8 September 2022.
Keempat terdakwa kasus kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, yakni Suparto, Rusmanto, Yoga Wido Nugroho, dan Panahatan Butar Butar, menghadiri langsung sidang pada Selasa ini.
Mereka merupakan petugas Lapas Kelas I Tangerang.
Sidang pertama yang digelar pada 25 Januari 2022 beragendakan pembacaan dakwaan.
Suparto, Rusmanto, dan Yoga didakwa Pasal 359 KUHP. Sementara itu, Panahatan didakwa Pasal 188 KUHP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.