Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil, Lansia, Penyandang Disabilitas dan Penderita Penyakit Kronis Bisa Dapat Pin Prioritas di MRT, Begini Caranya

Kompas.com - 31/03/2022, 18:45 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu hamil, warga lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas dan penderita penyakit kronis bisa dengan mudah mendapatkan kursi prioritas di kereta MRT Jakarta.

Salah satu caranya yakni dengan menggunakan pin prioritas yang dikeluarkan secara resmi oleh PT MRT Jakarta.

Baca juga: Cara ke Taman Ismail Marzuki Naik KRL, Transjakarta, dan MRT

Bagaimana cara untuk mendapatkan pin tersebut?

Dikutip dari akun Twitter @mrtjakarta, pengguna bisa menghubungi call center MRT Jakarta yakni di 1500-332.

Kemudian sebutkan data diri pada petugas call center seperti nama, alamat, tempat/tanggal lahir, jenis dan nomor identitas diri, nomor telepon, email.

Serta kategori pemohon dan stasiun pengambilan. Setelah itu datanglah ke stasiun tempat pengambilan tepatnya dua hari kerja setelah mendaftar lewat call center.

Pihak MRT akan memberi notifikasi apabila pin siap diambil, pengguna juga diminta untuk membawa identitas seperti KTP/SIM/Paspor ke loket station front office di stasiun tujuan pada pukul 13.00-23.00 WIB.

Baca juga: Ini Jadwal Operasional MRT Selama Penerapan PPKM Level 2 di DKI Jakarta

Jika anak-anak yang mengambilnya diminta untuk membawa Kartu Keluarga, untuk ibu hamil diminta untuk menyertakan surat keterangan dokter atau hasil pemeriksaan kehamilan.

Setelah itu, petugas stasiun akan melakukan verifikasi kesesuaian data dan kopi identitas secara langsung.

Apabila verifikasi berhasil, petugas akan memberikan pin untuk langsung digunakan selama berada di area MRT Jakarta.

Selain ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, orang dengan penyakit kronis, kategori khusus lainnya yang tidak dicatat MRT tetapi perlu mendapatkan pin juga bisa mencoba mendaftarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com