Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Sebut Konflik Rusia-Ukraina Sebabkan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Kompas.com - 08/04/2022, 13:49 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkap penyebab kenaikan harga bahan pokok di Jakarta.

Kata dia, kenaikan harga sembako disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina.

Wanita yang akrab disapa Eli menyebut kenaikan harga juga dipicu oleh peningkatan permintaan selama bulan Ramadhan.

"Karena momentum Ramadhan kali ini cukup unik, yakni terjadi saat situasi pandemi Covid-19 mulai pulih, namun di global ada konflik antara Rusia-Ukraina. Situasi tersebut menyebabkan pasokan menurun sehingga harga naik, namun permintaan meningkat selama bulan Ramadhan," ucap Eli dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Curhat Pedagang di Pasar Ciputat, Harga Sembako Terus Naik, Pembeli Kian Sepi

Meski konflik global dituding menjadi penyebab kenaikan harga pangan di Jakarta, Eli mengatakan, Pemprov DKI tetap berupaya menjaga kestabilan harga dengan cara monitoring dan pengawasan harga dan stok pangan.

"Kami berharap, upaya Pemprov DKI dan dukungan berbagai pihak dalam mengamankan stok dan pasokan pangan dapat menjaga kekhusyukan beribadah, beraktivitas secara nyaman dan aman di Jakarta selama Ramadhan," imbuh dia.

Eli mengatakan, Gubernur DKI Jakarta membuka peluang berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membuat harga pangan di Jakarta kembali stabil.

Baca juga: Jelang Ramadan 2022, Harga Hampir Semua Bahan Pangan Naik

Salah satunya adalah kerja sama dengan beberapa provinsi untuk penyediaan pangan.

"Komoditas yang dikerjasamakan, antara lain beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, cabai, bawang dan gula," tutur Eli.

Selain itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta secara rutin melakukan rapat mingguan tentang perkembangan harga pangan dan bahan penting lainnya, dan antisipasi yang diperlukan untuk mengendalikan harga.

DKPKP Provinsi DKI Jakarta juga melakukan perhitungan prakiraan kebutuhan pangan masyarakat melalui analisa Neraca Bahan Makanan (NBM) dan membangun Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP) yang memuat informasi tentang stok dan harga pangan di tingkat distributor, konsumen dan daerah produsen.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan Jakarta lewat Berkawan, Food Station Tjipinang Jaya Gandeng Bank DKI

Eli mengatakan, masyarakat juga dapat memperoleh bahan pangan yang terjangkau dan berkualitas di 121 gerai BUMD Pasar Jaya, Meat Shop Dharma Jaya dan Pasar Induk Beras Cipinang.

"Pemprov DKI Jakarta (juga) telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan penindakan terhadap oknum yang melakukan penimbunan bahan pangan," kata Eli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com