Biaya perbekalan yang dimaksud mulai dari makan, minum, rokok, hingga bahan bakar kapal.
"(Penghasilannya) tergantung cuaca, kalau cuaca enak mencukupi, kalau enggak enak ya enggak. Jadi banyak kurangnya kalau nelayan," kata dia.
Apalagi, Zainuri juga tidak mempunyai usaha sampingan dan hanya mengandalkan penghidupan dari profesinya sebagai nelayan.
Dia pun berharap kepada pemerintah untuk tidak menaikkan solar yang menjadi bahan bakar utama kapal untuk melaut.
Sebab jika bahan bakar naik, kata dia, maka kebutuhan pokok lainnya pun akan turut naik.
"Sekarang masih stabil. Tapi kalau ada kenaikan, pendapatannya segitu saja tapi apa-apa serba naik jadi susah. Pendapatan kami kecil," ujar dia.
Ikan-ikan yang ditangkap Buang dan Zainuri serta kawan-kawannya di KM Sukma Jaya itu pun telah berpindah tempat ke daratan untuk dijual kembali oleh penge-pool di Pelabuhan Muara Angke.
Selain Muara Angke, biasanya beberapa pelabuhan lainnya juga mereka kunjungi untuk menjuak hasil tangkapannya.
Setelah bersandar sekitar satu jam, kapal pun siap kembali bergerak lagi ke lautan untuk mempersiapkan pencarian ikan selanjutnya pada malam hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.