Fadil tidak menjelaskan secara terperinci di mana Ade Armando menjalani perawatan.
Baca juga: Pengeroyokan Ade Armando Diduga Dipicu oleh Makian Emak-emak
Dia hanya memastikan bahwa saat ini dosen Universitas Indonesia itu sudah ditangani oleh tim dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya.
"Sekarang sudah ditangani tim dokter Polda Metro Jaya. Sudah dikirim ke rumah sakit dan sudah ditangani dokter rumah sakit," kata Fadil.
"Saya pikir tidak penting dia di mana dirawatnya, yang penting sudah mendapat perawatan di rumah sakit," sambung Fadil.
Bersamaan dengan itu, Fadil memastikan bahwa pengeroyok Ade di depan Gedung DPR/MPR RI bukanlah massa dari kelompok mahasiswa.
Para pelaku itu juga disebut turut menyerang anggota kepolisian yang berusaha mengevakuasi Ade Armando.
"Pada saat anggota kami melakukan evakuasi (terhadap Ade Armando), massa non-mahasiswa bertambah beringas, menyerang anggota, sehingga 6 anggota kami yang melakukan evakuasi terluka," ungkap Fadil.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyatakan bahwa pelaku pengeroyokan Ade bukanlah petugas TNI-Polri.
"Jadi pemukulan itu tidak dilakukan oleh petugas, ini perlu saya tegaskan ya," kata Zulpan menegaskan.
Baca juga: Sekjen PIS Ungkap Kondisi Ade Armando, Muntah Darah dan Pendarahan di Kepala
Zulpan mengungkapkan bahwa polisi justru mendapati Ade sudah terluka parah akibat dipukuli, bahkan pakaian yang dikenakan telah dilucuti.
Fadil menegaskan bahwa kepolisian telah mengidentifikasi identitas terduga pelaku dan asal kelompoknya.
"Untuk para pelaku, kami sudah mengidentifikasi kelompoknya, sekaligus orang-orangnya," kata Fadil di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Senin malam.
Untuk itu, kepolisian akan langsung menangkap para terduga pelaku tersebut jika tidak segera menyerahkan diri.
"Jika tak menyerahkan diri, kami akan tangkap," tegas Fadil.
Sementara itu, Zulpan menyebutkan sudah ada empat orang terduga pelaku yang telah teridentifikasi oleh penyidik.
Baca juga: Sekjen PIS Ungkap Detik-detik Pengeroyokan Ade Armando
Hal ini menyusul banyaknya video yang secara jelas memperlihatkan kejadian pengeroyokan Ade Armando oleh massa di depan Gedung DPR/MPR.
"Pertama atas nama Dhia Ul Haq, alamat Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Kedua bernama Ade Purnama, alamat Kampung Cijulang, Cisarua, Bogor," kata Zulpan dalam keterangannya.
Terduga pelaku ketiga, kata Zulpan, bernama Abdul Latip, warga Sukabumi, Jawa Barat.
Sementara itu, terduga pengeroyok keempat bernama Try Setia Budi Purwanto, warga Lampung.